Krisis keuangan di Ghana memiliki dampak signifikan terhadap masyarakatnya, dengan peningkatan kemiskinan, pengangguran, dan penurunan daya beli. Inflasi yang tinggi menyebabkan harga barang pokok melonjak, menyulitkan banyak keluarga, terutama yang berpendapatan rendah. Akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan juga terbatas akibat pemotongan anggaran pemerintah. Program sosial yang penting mengalami pengurangan, mempengaruhi kelompok rentan. Selain itu, ketidakpastian ekonomi mengurangi investasi, memperburuk peluang kerja, dan mendorong migrasi tenaga kerja ke luar negeri. Secara keseluruhan, krisis ini memperburuk kualitas hidup masyarakat Ghana dan memperlebar ketimpangan sosial-ekonomi.
Bentuk Penangulangan Pemerintah Ghana terhadap Krisis Ekonomi
Pemerintah Ghana telah melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk mengatasi krisis utang dan memulihkan stabilitas ekonomi negara. Langkah-langkah utama yang diambil meliputi restrukturisasi utang besar-besaran, reformasi fiskal, dan kerjasama dengan lembaga internasional seperti IMF.
- Restrukturisasi Utang dan Dukungan IMF
Ghana berhasil menyelesaikan restrukturisasi utang eksternal senilai $13 miliar, mengurangi beban utang sebesar $4,7 miliar dalam dua tahun. Proses ini melibatkan kesepakatan dengan lebih dari 90% pemegang obligasi dan mendapat dukungan dari kreditur resmi melalui kerangka kerja G20. Sebagai bagian dari program IMF senilai $3 miliar, Ghana menerima pencairan dana sebesar $360 juta pada Desember 2024, yang digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. "berdasarkan ministry finance"
- Reformasi Fiskal dan Penghematan Anggaran
Di bawah kepemimpinan Presiden John Mahama, pemerintah melaksanakan kebijakan penghematan yang disebut "shock therapy". Langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan pajak yang tidak efisien, pengurangan jumlah kementerian dari 30 menjadi 23, serta pemangkasan program-program yang dianggap tidak prioritas seperti YouStart dan One District One Factory. Selain itu, pemerintah meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak dan memperketat kontrol pengeluaran untuk mengurangi defisit anggaran.Â
- Peningkatan Manajemen Utang dan Sektor Energi
Pemerintah Ghana juga memperkuat manajemen utang dengan memperbarui sistem operasional sekuritas dan meningkatkan pengawasan terhadap utang yang terkait dengan perusahaan milik negara, seperti COCOBOD dan ECG. Di sektor energi, pemerintah merundingkan ulang kontrak dengan produsen listrik independen untuk mengurangi biaya kapasitas dan operasional. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan utang sektor energi dan meningkatkan efisiensi.Â
Melalui kombinasi restrukturisasi utang, reformasi fiskal, dan peningkatan manajemen sektor strategis, Ghana berupaya mencapai target rasio utang terhadap PDB di bawah 55% pada tahun 2028 dan rasio layanan utang terhadap pendapatan di bawah 18%.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI