Media sosial itu diari online ku, apa yang aku rasakan akan aku tuangkan, tujuannya apa? Nggak ada apa-apa hanya sekedar aktivitas untuk menulis diari.Â
Kalau dulu sebelum ada internet aku menuliskan semua keseharianku dalam sebuah diari namun sejak ada internet dan mengenal sosial media rasanya susah untuk tak menahan diri hehe.
Aku juga memperlakukan apa-apa tuh sesuai fungsinya, seperti diari gunanya ditulis lalu digembok haha makanya sebel banget kalau ada yang mau maksa membaca diariku. Berbeda dengan era sosial media, fungsinya memang untuk rama-ramai, dan ada banyak tools yang disediakan jadi bisa kita sesuaikan kebutuhan kita.Â
Postingan kitapun demikian bisa kita atur siapa saja yang melihatnya atau sebaliknya postingan yang mana kita nggak suka bisa kita skip. Jadi kalau ada banyak analisa terkait sosial media menurutku sih karena nggak paham tools dan gunanya sosial media.
Sosial media itu hadir ya buat bikin happy, kalau bikin makin mumet berarti yang salah bukan sosial medianya melainkan kitanya yang nggak mampu memanfaatkan sosial media.Â
Lantas pernah nggak sih nemu akun sosial media yang isinya palsu? Ada sih tapi itu karena memang aku kenal betul orangnya, kalau teman yang cuman kenal dikit mah aku nggak pernah memikirkan apakah yang dipostingnya itu benaran atau halu lah buat apa?
Aku juga kerap menyimpan poto-poto kegiatan ku di facebook, pencapaianku di facebook, dan di instagram biasanya aku suka selfie. Nggak takut dikatai?Â
Ehm, nggak sih karena aku selalu percaya apa-apa itu tergantung niat ya alhamdulillah so far yang hadir hal-hal baik saja. Bahkan lucunya kadang teman-teman kantorku mengambil kesimpulan tuh dari update status-statusku haha.
Dan aku jarang banget kok curhat masalah di sosial media karena menurutku nggak ada gunanya. Curhatan kadang bisa salah sasaran, pengen nyindir Si A eh yang merasa si B berabekan?
Well? Sudahkah media sosialmu menggambarkan kepribadianmu?