Mohon tunggu...
UkhtyFit
UkhtyFit Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Wanita penyuka warna ungu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Kabar Darimu

6 Januari 2021   10:15 Diperbarui: 12 Januari 2021   10:59 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dokpri

Menanti kabar darimu, sekali memberi kabar, kau terbaring lemah

Menanti kabar darimu sungguh membuat hatiku gelisah, perasaan tanpa arah, hal-hal buruk terus membayangi, aku selalu bertanya-tanya apa kau baik-baik saja di sana?

Hal-hal buruk selalu ku tepis walau perasaanku memang tidak enak, hatiku selalu resah bila tak ada kabar darimu. Namun aku selalu mencoba berbaik sangka agar kau tak kenapa-kenapa di sana.

Sehari tanpa kabarmu serasa setahun, aku selalu menanti walau hanya sapaan selamat pagi itu sudah membuat hatiku lega dan berbunga. Tapi beberapa hari kau tak mengabari, kau menghilang bagai di telan bumi.

Tak taukah kau bahwa aku merindukanmu?


Tentang Rindu

20210106-095721-5ff528f2d541df64eb56f892.jpg
20210106-095721-5ff528f2d541df64eb56f892.jpg
Sumber gambar: dokpri


Rindu selalu menelusup kedalam kalbu, memporak porandakan hatiku, gelisah tak menentu.

Merindukanmu membuat dadaku sesak, menanti kabar yang terputus oleh jarak, hatiku hampa bila tak ada kamu, kau bagai napas untukku, bagaimana bisa aku hidup tanpamu, sedangkan kau adalah napasku.

Aku rindu bercanda tertawa bersamamu, menghabiskan waktu berjam-jam walau membahas hal konyol sekalipun.

Aku rindu pelukanmu yang selalu menghangatkan tubuhku, aku selalu suka  menyandarkan kepalaku di dada bidangmu memelukmu dengan erat, mendengarkan detak jantungmu yang tak beraturan.

Jarak dan waktu memang memisahkan. Tapi, hati kita akan selalu menyatu sampai kapanpun.

Hari ini kau menyapaku kembali, mengobati rindu yang tak berkesudahan, membuat resah gelisah hilang entah kemana.

Namun kau kembali membuat hatiku lemas mendengar kabarmu, air mataku meluruh tanpa di suruh, hatiku seakan hancur mendengar kabarmu yang sedang terbaring lemah di tempat tidur.

Kau begitu tega menyembunyikan rasa sakitmu, kau pun melarangku untuk tidak menangis, bagaimana bisa buliran bening itu di bendung sedangkan kekasih hatiku lemah tak berdaya.

Hatiku pun lebih hancur ketika kau mengerang kesakitan aku tak bisa berada di sisimu.

Mungkin hanya doa yang mampu kulangitkan, semoga kau lekas sembuh dan kembali ceria seperti sedia kala.

Bandung, 6 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun