Maka untuk melihat sisi kemutlakan sesuatu pun perlu cara pandang yang tepat-bukan dari sudut yang bisa nampak absurd
Persoalan kebenaran itu,Kalau orang mau cari sisi sisi gelapnya itu ada,Tapi kalau mau cari sisi yang terang benderangnya sehingga kebenaran itu tampak jelas tentu saja ada.Yang namanya ilmu pengetahuan saja itu lahir dari sisi terang-dari kebenaran yang jelas.Ilmu pengetahuan tidak berdiri diatas absurditas- nihilisme- ketakpastian.Coba ada gitu teknologi yang  absurd-tak pasti ? Apa ada ajaran etika-akhlak-moral yang dasarnya ketakjelasan-absurdisme ?
Konsep ilmu logika saja berdiri diatas dalil-hukum-aturan berpikir yang dibuat jelas-sistematis-terstruktur dan tegas (hitam-putih).Apalagi dlm agama wahyu konsep nilai benar salah,baik buruk,keselamatan-kebinasaan, itu mesti hadir hitam-putih dan mutlak,Absurditas- nihilisme hanya akan dianggap virus
Lalu apa fungsi absurditas,chaos, relatifitas,kebatilan,keburukan dalam konstruksi kebenaran ?
Itulah,Itu seperti fungsi antagonis dlm sandiwara panggung,Tanpa kehadiran mereka maka peran sang protagonis tidak akan bisa dihadirkan
Dalam bahasa agama ; "Tuhan menciptakan semua-yang plural-yang saling berlawanan-bukan tanpa makna-Ada rahasia hikmatnya"
Nah sekarang kalau sudah terima bahwa dua dua hal yang berlawanan atau berpasangan itu ada dan masing mading manusia melihat atau menemukannya,lalu MANA YANG LEBIH MENENTUKAN SERTA MENGENDALIKAN (?)
Ini adalah pemahaman lebih tinggi lagi-bukan sekedar "penerimaan realitas apa adanya"
Sebagai contoh sederhana ;
Orang bicara absurdisme,menolak dualisme,menolak kemutlakan,menolak hal hal pasti,Tapi bila dua aspek yang saling berlawanan seperti sy gambarkan dlm tulisan ini kita bawa ke ranah pengadilan maka di pengadilan prinsip absurdisme,relatifisme,non dualisme sama sekali tak berlaku,Karena yang akan dicari oleh penegak hukum adalah putusan yang pasti dan mutlak ; benar atau salah
Begitu pula bila kita ingin mencari bentuk kebenaran yang pasti-mutlak maka hal absurd,relatif tentu tidak akan lagi dipakai sebagai narasi utama-walau ia tetap menjadi bagian dari pembicaraan soal kebenaran
Dalam pandangan agama wahyu ; Pengadilan akhirat adalah tempat untuk memperlihatkan mana yang pasti yang mutlak benar.Sedang dunia dibiarkan plural,dibiarkan menyatu antara yang benar dan salah,baik dan buruk,itu sebagai ujian bagi para pencari kebenaran sejati
........