Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Andai Pendidikan Agama Dihapus, Apa yang Akan Terjadi?

6 Juli 2019   09:53 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:23 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa yang Akan Terjadi Jika Pendidikan Dihapus (unsplash/alex-block)

Apakah pendidikan adalah sebuah konsep yang dibuat dalam rangka mengisi otak manusia semata ?

Mungkin banyak yang berfikir bahwa di zaman serba teknologi canggih serta di zaman dimana persaingan ekonomi demikian tinggi ini yang diperlukan adalah otak otak pintar yang berisi ilmu ilmu terapan, bentuk ilmu yang kelak dapat dipraktekkan dalam kehidupan nyata yang bersifat duniawi.

Untuk menjawab tantangan teknologi serta persaingan ekonomi tersebut apalagi mungkin bila melihat bangsa Indonesia yang dianggap sudah tertinggal sangat jauh di banding bangsa bangsa lain di dunia

Maka dalam grand desain sistem pendidikan yang orientasi mengutamakan hal hal yang bersifat duniawi itu konsep pendidikan yang orientasi kepada hal metafisis-spiritual-abstrak-moralitas-akhlak yang orientasinya bukan hanya kepada kehidupan duniawi tapi terutama keselamatan di akhirat menjadi sesuatu yang mungkin oleh sebagian dipandang sebelah mata

Baca juga : Taburkan Ilmu Pengetahuan, Semaikan Pendidikan, Kobarkan Api Hardiknas 2021

Mungkin,sekali lagi mungkin itu yang menjadi dasar pandangan serta kebijakan penggagas ide pendidikan yang lebih fokus kepada hal yang bersifat duniawi melempar ide dihapuskan nya pendidikan agama disekolah sekolah yang kini mulai mencuat kembali ke permukaan dan menimbulkan efek ketakutan yang luar biasa bagi sebagian orang yang masih memiliki kepedulian dengan pendidikan agama serta tentu masalah akhlak serta keimanan.

Termasuk saya pribadi termasuk yang sangat syok,gelisah dan sangat cemas sekaligus marah dengan ide demikian, takut terjadi sesuatu hal yang menakutkan pada bangsa ini kelak nanti,yaitu ketika generasi bangsa sudah makin tidak peduli dengan hal hal yang bersifat spiritual dan para orang tua menjadi sulit  memasukkan pendidikan agama bagi anak anaknya

Saya masih bersyukur reaksi masyarakat utamanya di medsos atas permasalahan ini sangat ramai dan mayoritas bersikap keras. Dan tulisan inipun terinspirasi dengan semangat mereka mereka yang secara radikal menolak ide tersebut.tak bisa saya bayangkan andai publik sudah tak acuh dengan permasalahan seperti ini dan sang penggagas ide bisa leluasa menjalankan rencananya

Images : Mommies Daily
Images : Mommies Daily
Mereka lupa apa itu manusia dan apa itu kehidupan

Itulah, untuk mengharmonisasikan sistem pendidikan dengan manusia sebagai entitas penerima nya maka para desainer pendidikan harus mengetahui secara mendalam apa itu manusia serta apa itu kehidupan yang dijalani manusia sehingga bisa lahir sistem pendidikan yang meng akomodasi seluruh kebutuhan manusia

Mesti di ketahui bahwa manusia itu makhluk yang super kompleks demikian pula kehidupan yang mereka jalani tidak se sederhana yang dibayangkan-tidak hanya satu sisi-tidak hanya berkaitan dengan hal yang melulu material dan duniawi

Baca juga :Ilmu Pengetahuan Umum Vs Konten di Media Sosial

Sebab itu system pendidikan yang dibuat pun mesti yang relevan dengan realitas manusia dan kehidupannya tersebut, artinya harus mempersiapkan manusia kelak menghadapi problematika serta tantangan kehidupan yang serba kompleks bukan hanya terkait hal material tetapi yang terkait dengan hal yang bersifat spiritual, non materi. 

Bukan hanya yang menyangkut kehidupan duniawi nya tetapi juga memikirkan keselamatan nya kelak setelah mati,karena se sukses apapun kehidupan duniawi seorang manusia ia tetap akan mati, suatu saat cepat atau lambat ia tetap akan memerlukan Tuhan

Dengan kata lain para desainer pendidikan harus tahu dan ingat hal ini :

Bahwa manusia itu bukan cuma makhluk fisik-jasadiah tetapi ia juga adalah makhluk yang memiliki ruhani, manusia itu bukan cuma bergumul dengan hal fisik tapi juga dengan hal metafisik, manusia itu bukan cuma memiliki otak tapi juga memiliki hati,kebutuhan manusia itu bukan hanya materi tapi juga hal hal yang non materi,manusia itu bukan cuma hidup di dunia tapi kelak akan hidup di akhirat

Sehingga dalam melihat manusia, kehidupannya serta problematika yang kelak akan mereka hadapi itu jangan hanya satu sisi-satu arah-satu dimensi seperti sikap serta pandangan kaum materialist

Ataukah manusia saat ini makin mengarah menjadi materialist materialist yang makin tidak peka terhadap persoalan ruhani-spiritual-metafisis ? .. kalau menurut nubuatan para nabi itu adalah ciri umat manusia menjelang kiamat tiba

Alasan alasan diluar substansi pendidikan

Penggagas ide dihapuskannya pelajaran agama disekolah mungkin memiliki pemikiran bahwa agama cukup diajarkan di rumah oleh orang tua masing masing atau segudang alasan lain yang sama sekali tak terkait dengan substansi pendidikan yang bersifat menyeluruh.tapi musti di ingat bahwa dimanapun di praktekkannya, bila pendidikan hanya mengarah ke satu arah dan hanya di arahkan ke satu arah maka akan ada sesuatu yang hilang dari anak didik tersebut.

Baca juga : Epistemologi sebagai Hakikat Ilmu Pengetahuan

Dan bila sang anak terbiasa dilepaskan dari unsur pendidikan agama di sekolah maka itu akan menjadi karakternya kelak di kemudian hari, sang anak akan cenderung menjadi makhluk sekuler yang memisah agama dengan persoalan persoalan keduniawian.

Ini adalah karakter tercela dalam pandangan agama Ilahiah yang mana dalam ajaran agama Ilahiah unsur agama itu harus dijadikan pedoman dalam menghadapi persoalan persoalan duniawi, karena untuk itulah agama di turunkan, bukan untuk petunjuk melakukan ritual pribadi semata

Faktor keragaman agama juga tidak bisa dijadikan alasan oleh karena satu umat beragama memiliki hak serta kewajiban terhadap pendidikan agama generasinya termasuk ketika ia masuk ke sekolah kecuali di lingkungan negara dan masyarakat yang tak beragama tentunya.satu umat juga memiliki hak untuk tidak mengikuti pelajaran agama lain yang tidak di peluknya

Alasan apapun yang digunakan sang penggagas ide sekuleristik itu mesti di tela 'ah untuk dijawab dengan argumentasi yang realistik,ilmiah, masuk akal, tidak cukup dengan emosi tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun