Mohon tunggu...
Risma Yolanda
Risma Yolanda Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

25 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat Ini

24 Juni 2021   22:53 Diperbarui: 25 Juni 2021   00:15 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jangan sampai baik buruknya prestasi siswa hanya di bebankan kepada guru, tidak seperti itu seharusnya setiap prestasi siswa menurun selalu guru yang menjadi kiblat permasalahannya, padahal banyak factor yang mempengaruhi prestasi siswa menurun. Tidak semua prestasi buruk siswa disebabkan oleh guru salah satu faktor nya seperti orang tua, lingkungan,dan dirinya sendiri. 

Terutama adalah peran orang tua, anak usia SD, SMP, maupun SMA harus di pantau dan di awasi setelah pulang dari sekolah dan berada di rumah, entah itu porsi belajarnya entah bermainnya. Hal ini mengantisipasi anak salah bergaul dan terjerumus dalam pergaulan yang bebas. Karna faktor lingkungan adalah faktor yang sangat berpengaruh untuk menunjang terbentuknya pribadi siswa tersebut.

Kebanyakan dari orangtua mensekolah kan anak sama dengan memberikan sepenuhnya tanggung jawab prihal anaknya kepada guru, padahal seharunya orangtua adalah orang pertama yang dapat di ajak kerjasama oleh guru, karena pendidikan anak dirumah yang di berikan orangtua, lingkungan masyarakat dan di sekolah harus lah stabil (balance), stabilitas itu menjadikan anak pribadi yang lebih baik, karena anak akan menerima pendidikan seiring perkembangannya, anak tidak akan merasa terbebani bahkan boleh jadi anak akan merasa pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi hidupnya yang harus selalu di penuhi.

Dalam era globalisasi saat ini Indonesia memiliki kondisi yang mengkhawatirkan, karena semakin rendah karakter siswa yang berbudi luhur serta menjunjung tinggi sikap sopan dan santun yang di akibatkan karena faktor perkembangan teknologi yang pesat sehingga orangtua kehilangan kendali dalam mengontrol aktivitas media sosial anak. 

Seperti pada masa pandemi saat ini mengharuskan siswa belajar dari rumah (BDR) atau biasa di sebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai anjuran pemerintah, siswa belajar menggunakan media (gadget) untuk menerima materi yang di berikan guru. Masa pandemi seperti saat ini orangtua sangat berperan, karena harus mendampingi anak dalam melakukan aktivitas belajar dari rumah, tidak sedikit orangtua merasa kesulitan, untuk itu guru dan orangtua harus bekerja sama, guru seharusnya memberi arahan kepada orangtua dalam membimbing siswa dirumah sehingga orangtua tidak sepenuhnya terbebani dalam mendampingi anak.

Selain orangtua, ada juga siswa yang merasa kesulitan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena keterbatasan fasilitas untuk daerah terpencil dan kurangnya pemahaman dari materi yang di sampaikan, dengan alasan materi yang di berikan kurang maksimal sehingga siswa kesulitan untuk memahami, serta adanya perbedaan saat diberikan materi melalui media dan di sampaikan secara langsung, untuk itu siswa merasa pembelajaran jarak jauh kurang efisien. 

Tetapi, melihat kondisi di Indonesia saat ini terkait covid-19 semakin mengkhawatirkan, mau tidak mau demi kebaikan bersama PJJ tetap harus dilaksanakan dengan harapan Indonesia bisa kembali membaik dan seluruh masyarakat bisa beraktivitas secara normal terutama dalam bidang pendidikan, agar anak-anak indonesia mendapatkan hak menerima pendidikan yang layak dan menjadi generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun