Mohon tunggu...
Lestarisiana
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Affan Kurniawan. Remember His Name!
Demokrasi Jalanan: Ketika Kedaulatan Rakyat Menjadi Nyata
Demo dan Perjalanan: Sebuah Refleksi
Antara Gaji Fantastis DPR dan Harga Nyawa Rakyat
Affan adalah Simbol Perlawanan
Affan dan Promo Belasungkawa Tidak Tersedia
Kamu pasti suka!
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... 🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌩☀TerBentur---Terbentur----TERBENTUK☀🌩

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lelaki dan Sepotong Gorengan

27 Desember 2022   20:46 Diperbarui: 28 Desember 2022   05:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi secangkir kopi dan sebuah gorengan. Sumber foto: food. Detik.com/Istimewa
Ilustrasi secangkir kopi dan sebuah gorengan. Sumber foto: food. Detik.com/Istimewa
Ilustrasi secangkir kopi dan sebuah gorengan. Sumber foto: food. Detik.com/Istimewa
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saat seduhan kopi menemani sepotong gorengan. nikmat nya tiada terkira. 

datang seorang karib, " Bolehkah ku meminta nya sedikit saja..."ujar nya dengan menahan perut gersang nya.. 

Iya, tapi jangan yang ini, ku ulurkan pundi-pundi rupiah ini, belilah yang baru... "

Baca juga: Piala Dunia 2022: Kemenangan yang Tertunda, Kekalahan Terhormat Jawabannya

Petang mulai mendung menghadapi malam yang mulai canggung... 

" Duduklah,dan makanlah disini bersamaku,..."

Perut gersang mu biar aku yang menanggungnya... 

Kesedihan mu boleh berbagi juga... 

Baca juga: Piala Dunia 2026: Sedikit Berbeda dengan Tahun Ini!

" tertunduk,tersenyum tipis...",... 

Namun air mata berkaca-kaca... 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

kopi

gorengan

malam

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.