Begitu juga dengan botol atau gelas plastik sehabis jajan es teh, botol skincare yang sudah habis isinya, dan sisa minyak setelah menggoreng (minyak jelantah). Ketiga sampah ini masih bernilai dan sangat bisa kita kumpulkan untuk kemudian disetor ke Bank Sampah.
Selain sampah di atas, kamu juga bisa mempelajari kategori sampah lain yang bisa diterima di Bank Sampah terdekatmu. Setiap Bank Sampah biasanya memiliki kebijakan penerimaan sampah dan harga penukaran yang berbeda.
Jadi, pastikan saja sampahmu sudah sesuai dengan ketentuan ya.
Baca juga: Stop Buang Minyak Jelantah, Kumpulkan dan Jadi Cuan!
2. Siapkan wadah untuk mengumpulkan sampah
Di rumah, saya biasa menyiapkan tiga wadah untuk mengumpulkan sampah. Pertama, satu karung besar yang diletakkan di depan rumah. Di karung ini, saya meminta seluruh anggota keluarga untuk berperan aktif dalam mengumpulkan segala jenis sampah yang masih bernilai.
Setelah terisi penuh, saya akan membongkar isi karung tersebut untuk memisahkan sampah berdasarkan kategori.
Seperti yang saya sebutkan di artikel Pengalaman Pertama Menyetor Sampah di Bank Sampah Dekat Rumah, pengkategorian sampah akan membuat harga jual sampah di Bank Sampah bertambah.
Selanjutnya, saya menyiapkan dua sampai tiga totebag atau kantong plastik untuk menaruh sampah yang sudah dikategorikan, yaitu sampah plastik, kaca, maupun kardus.
Di sini, kamu juga bisa sekalian untuk merapikan dan memperingkas sampah yang dikumpulkan, seperti melipat kardus, menumpuk gelas plastik, dan lainnya. Alhasil sampahmu terlihat lebih rapi dan tidak mengotori pandangan dalam rumah.
Baca juga: Benda Sekali Pakai yang Menumpuk di Tempat Sampah Kita