Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Story Collector

Mō zhe shítou guò hé - Deng Xiaoping | Ordinary Stories, Structural Echoes

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Khotbah di Atas Becak": Puisi, Pandemi, dan Jokpin

15 Agustus 2024   18:23 Diperbarui: 20 Agustus 2024   14:37 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Pinurbo (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Beginilah sedikit saja catatan dari pembacaan terhadap Salah Piknik

Sebagaimana kitab-kitab puisi Jokpin yang lain, saya masih menikmati permenungan harian yang kuat di balik benda-benda yang akrab. Permenungan dimana kegetiran, kehampaan, ironi dan humor bersatu padu. 

Salah Piknik telah menjadi hiburan yang mewah, seperti harap dari penyairnya.

Saya tutup catatan ini mengutip pendapat novelis Okky Madasari. "Karya-karya Mas Jokpin itu bisa menjadi teman kita dalam segala situasi." 

Tak berlebihan jika Kompas menulis bahwa Jokpin adalah penyair yang dapat menyuarakan kegelisahan zaman, termasuk era digital dan Gen Z.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun