2. Budaya "Mager" yang Menggoda
Istilah mager alias "malas gerak" bahkan sudah jadi bahasa gaul yang normal. Rehat di rumah dengan AC dan Netflix terasa lebih nyaman ketimbang berpanas-panas di lapangan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di kota besar, tapi juga mulai merambah ke daerah.
3. Olahraga Dianggap Ribet
Tidak semua anak muda punya akses ke fasilitas olahraga. Gym mahal, lapangan sering terbatas, bahkan olahraga di luar rumah kadang dianggap mengganggu lingkungan. Akhirnya, olahraga dipersepsikan sebagai aktivitas ekstra, bukan kebutuhan sehari-hari.
Sistem yang Membatasi Gerak
Di balik gaya hidup anak muda, ada sistem yang tanpa sadar ikut "mendiamkan" mereka.
1. Ruang Publik Terbuka yang Minim
Taman kota sering kalah oleh pembangunan mal, gedung perkantoran, atau perumahan. Anak muda kehilangan ruang gratis untuk bermain bola, berlari, atau sekadar bergerak bebas. Akibatnya, aktivitas fisik yang alami semakin sulit dilakukan.
2. Sekolah yang Terlalu Akademis
Kurikulum kita masih menekankan aspek kognitif. Jam pelajaran padat membuat siswa lebih banyak duduk daripada bergerak. Padahal, aktivitas fisik terbukti mendukung konsentrasi dan prestasi akademik.
3. Budaya Orang Tua yang Ingin Anak Anteng