Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demokrasi Jalanan: Ketika Kedaulatan Rakyat Menjadi Nyata

29 Agustus 2025   18:18 Diperbarui: 29 Agustus 2025   18:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi massa di depan gedung DPR. (Sumber: kompas.com) 

Jika kita ingin demokrasi yang lebih sehat, bukan soal memilih antara jalanan atau suara maya. Kita perlu menata ruang-ruang itu agar perdebatan bisa berlangsung tanpa korban, dan suara rakyat benar-benar didengar bersih, adil, dan bermartabat. Karena dalam demokrasi sesungguhnya, kedaulatan bukan di atas kertas, melainkan hidup dalam denyut rakyat.

Aksi di DPR pada Agustus 2025 menjadi cermin bahwa rakyat tidak akan tinggal diam ketika kebijakan dirasa melukai rasa keadilan. Demonstrasi boleh saja menimbulkan kontroversi, tetapi di baliknya ada pesan besar: kedaulatan tidak boleh direduksi menjadi formalitas di gedung parlemen, ia hidup di jalanan, di suara digital, dan di hati rakyat.

Maka, pertanyaan yang patut kita renungkan bersama adalah:

  • Apakah DPR sungguh mendengar suara rakyat yang mereka wakili?
  • Apakah aparat benar-benar hadir untuk melindungi warga, bukan sebaliknya?
  • Dan apakah kita, sebagai masyarakat sipil, cukup kritis menjaga kedaulatan ini agar tidak digadaikan?

Selama pertanyaan-pertanyaan itu masih relevan, tulisan ini akan tetap hidup. Karena pada akhirnya, kedaulatan memang masih, dan harus selalu, berada di tangan rakyat.

Salam Damai untuk negeriku. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun