Demokrasi Digital dan Konvergensinya Dengan Jalanan
Era digital membuka kanal ekspresi baru media sosial sering menjadi pemicu, sementara legitimasi tetap datang dari kehadiran fisik di jalanan. Fenomena ini masuk ke ranah yang disebut hybrid protest.
Prof. Sunyoto Usman bahkan menyatakan bahwa generasi Z dan Alpha kini tidak hanya eksis secara digital, tetapi juga mampu mengorganisir aksi nyata di jalanan mematahkan anggapan generasi ini apatis politik.
Dampak Sosial-Ekonomi: Nyawa dan Mobilitas di Ujung Aspirasi
Demonstrasi memang berdampak pada kemacetan, bisnis terganggu, dan kerugian ekonomi sementara. Namun yang paling mengguncang adalah saat nyawa rakyat menjadi taruhan. Kasus Affan mengingatkan bahwa ruang publik adalah ruang hidup jika negara abai, korban akan berjatuhan.
Demo yang berakhir ricuh jelas membawa beban sosial lebih besar. Kehilangan nyawa seorang anak muda dalam peristiwa 28 Agustus 2025 bukan sekadar angka statistik, melainkan luka kolektif. Kasus ini menunjukkan bahwa ketidakmampuan negara mengelola ruang aspirasi bisa berdampak fatal, bukan hanya kerugian ekonomi, tapi juga nyawa rakyat biasa.
Ritual Demokrasi & Risiko Kelelahan Publik
Sosiolog sering menyebut demonstrasi sebagai ritual demokrasi. Sebagai ritual, demonstrasi memperlihatkan identitas kolektif dan tekanan moral terhadap penguasa. Namun jika menjadi ritual tanpa strategi atau tujuan jelas, ia bisa memicu kelelahan publik (protest fatigue).
Tragedi ini seharusnya menjadi momentum bagi DPR dan pemerintah untuk serius membuka kanal dialog yang lebih sehat. Jika tidak, sebagaimana diingatkan banyak Kompasianer, kejadian serupa bisa terulang. Aspirasi publik yang diabaikan hanya akan menumpuk dan mencari jalan keluar di ruang jalanan, sering kali dengan risiko kericuhan.
Ruang Aspirasional yang Sistemik: The Call for Permanent Protest Zones
Jakarta tak bisa jadi arena demo terus-menerus tanpa antara pengaturan jelas. Gagasan “ruang demokrasi permanen”, seperti Taman Aspirasi di Monas yang pernah digagas tapi belum diwujudkan, bisa menjadi solusi.