Hujan sebagai Guru Kehidupan
Sesungguhnya, hujan menyimpan banyak pelajaran. Ia mengajarkan kesabaran, ketekunan, bahkan keberanian untuk menghadapi tantangan. Bagi anak-anak, hujan bisa menjadi momentum belajar bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada hambatan, ada ketidaknyamanan, tapi tanggung jawab tetap harus dijalankan.
Pertanyaan "bolehkah tidak masuk karena hujan?" sejatinya bukan soal boleh atau tidak. Pertanyaan yang lebih penting adalah: apakah anak-anak kita sedang belajar tanggung jawab, atau justru sedang dibiasakan mencari alasan? Karena tidak ada jaminan esok hari tidak ada hujan lagi. Bagaimana jika ternyata esok hari juga hujan? Apakah harus izin lagi?
Penutup
Pada akhirnya, disiplin dan realitas sosial bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan, melainkan dipadukan. Disiplin tetap harus ditanamkan, karena ia adalah bekal utama menghadapi masa depan. Namun empati terhadap realitas sosial juga penting, agar kita tidak abai pada kondisi nyata yang dihadapi siswa.
Hujan mungkin membuat jalan licin, pakaian basah, atau langkah tertunda. Namun, dari derasnya air langit, ada pelajaran berharga: hidup tidak selalu menunggu cuaca cerah. Jika anak-anak mampu belajar bertanggung jawab meski hujan mengguyur, maka kita sedang menyiapkan generasi yang tangguh, disiplin, dan berempati.
Hujan bisa jadi alasan. Tapi lebih dari itu, hujan juga bisa jadi guru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI