Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Menjadi Kompasianer sejak Januari 2019 | Menulis lintas disiplin tanpa batasan genre. Mencari makna lewat berbagai sudut, dari hal-hal paling sunyi hingga yang paling gaduh.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rahasia Perang Melawan Mafia yang Tak Pernah Dimulai

2 September 2025   07:07 Diperbarui: 2 September 2025   04:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase gambar: Presiden Prabowo Subianto dan Riza Chalid (mafia migas Pertamina) | Sumber: Tribunnews

Di sisi lain, benar-benar melawan mafia itu berbahaya. Butuh keberanian, butuh dukungan penuh dari aparat, dan yang paling berat: butuh kesediaan untuk kehilangan kawan sendiri. Karena faktanya, banyak pejabat atau politisi yang punya irisan kepentingan dengan mafia. Maka, berteriak lebih aman ketimbang benar-benar berperang.

Jalan yang Seharusnya
Kalau serius mau melawan mafia, jalannya bukan teriakan, tapi operasi senyap. Harus ada strategi komando yang rapat, sistem pengawasan yang kuat, dan tim eksekusi yang tidak bisa dibeli. Semua dijalankan tanpa publikasi, tanpa konferensi pers, tanpa drama. Baru setelah hasilnya terlihat, misalnya penangkapan besar-besaran atau pembongkaran jaringan, publik diberi tahu.

Seperti pepatah: diam-diam menghanyutkan, lalu sekali pukul mematikan.

Rahasia yang Tak Pernah Dimulai
Sayangnya, selama pemimpin kita lebih suka mikrofon ketimbang strategi, perang melawan mafia akan tetap jadi rahasia yang tak pernah dimulai. Rakyat hanya akan terus mendengar jargon yang sama, dengan ending yang sama: mafia tetap berjaya, korupsi tetap mengakar, dan kita tetap jadi penonton di panggung sandiwara.

Yang kita butuhkan bukanlah orasi baru, tapi aksi nyata. Bukan deklarasi perang, melainkan operasi rahasia. Bukan lagi janji, tapi bukti.

Dan selama itu tidak terjadi, jangan heran kalau rahasia perang melawan mafia hanya akan terus menjadi cerita kosong, sebuah perang yang tak pernah benar-benar ada.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun