Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Eks Menteri Bakal "Kepung" BUMN, Semoga Membawa Harapan

26 November 2019   08:38 Diperbarui: 26 November 2019   08:42 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) | Gambar: katadata.co.id

Akan tetapi aksi penolakan FSPPB terhadap Ahok nyata tidak digubris. Erick bersama Tim Penilai Akhir (TPA) tetap mengangkat dan melantik Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Bagi Erick dan TPA, kasus lama Ahok sudah selesai dan tidak ada sangkut-pautnya dengan program suksesi kepemimpinan di BUMN. Kompetensilah yang membuat Ahok dipercaya, dan segala aksi penolakan yang bernuansa politis dikesampingkan.

Apakah Ahok akan sukses mengendalikan Pertamina? Hanya waktu dan bukti kinerja yang mampu menjawab. Selain Ahok, orang baru yang masuk ke tubuh Pertamina antara lain Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai wakil komisaris utama, mantan Kabaharkam Polri Komisaris Jenderal (Pol) Condro Kirono sebagai komisaris, dan mantan Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan.

Menarik, jenderal bintang tiga diangkat menjadi komisaris Pertamina. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Condro bakal mem-backup Ahok dalam menjalankan tugas pengawasan, terutama untuk urusan pencegahan korupsi dan penegakan hukum lainnya.

Itu di Pertamina, lalu bagaimana dengan perusahaan-perusahaan lain? Sudah adakah kabar masuknya orang baru dan hebat? Kembali ke awal tadi, perombakan struktur bukan hanya soal masuknya orang baru, namun juga adanya mutasi pejabat dari satu perusahaan ke perusahaan berikutnya.

Mengenai pejabat mana yang dimutasi tidak perlu dijabarkan di sini, karena memang hal lumrah terjadi perusahaan BUMN. Yang mau diungkap adalah kehadiran orang luar yang mungkin pernah atau belum pernah masuk BUMN.

Siapakah mereka? Di antaranya adalah para mantan menteri di Kabinet Kerja (Jokowi-Jusuf Kalla) yang menurut penilaian publik sebelumnya patut dipertahankan untuk jadi menteri lagi di Kabinet Indonesia Maju (KIM) namun gagal.

Kiranya pandangan publik terhadap para mantan menteri ini sesuai pula dengan penilaian Presiden Jokowi dan Menteri Erick. Mereka akhirnya "diaktifkan" lagi karena dianggap layak dan pantas.

Kinerja mereka selama jadi menteri pasti memuaskan tapi sulit dipertahankan karena barangkali ada pertimbangan tertentu dari presiden, termasuk rencana pemberian tanggungjawab baru.

Para mantan menteri yang disebut-sebut bakal memimpin perusahaan BUMN adalah mantan Menkominfo Rudiantara sebagai Direktur Utama PT PLN (telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung), mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kemungkinan jadi Direktur Utama Garuda Indonesia), dan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti (diisukan jadi Direktur Utama Perum Perindo).

Mantan menteri jadi pimpinan BUMN, turun level dong? Demi pelayanan bagi bangsa dan negara, sepertinya Rudiantara, Ignasius Jonan, dan Susi Pudjiastuti tidak mungkin mengedepankan gengsi dan mempermasalahkan level. Mereka pasti akan menerima tanggungjawab baru itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun