Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Part I] Di Balik Sebuah Cerita

27 November 2016   18:04 Diperbarui: 30 November 2016   19:09 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kawasan pendesaan (sumber : http://media.dinomarket.com/)

Aku larut dalam perbincangan dengan beliau, yang menjelaskan tentang desa maupun kehidupan penduduk setempat sembari bergantian beliau memandangi aku dan istri. Asap kretek mengepul dari bibir tuanya beriringan dengan kisah yang tertutur dengan lancarnya.

Ditengah-tengah perbincangan istri ku pamit untuk ke dapur dengan alasan membantu istri beliau, yang sedang menyiapkan makan siang. Siang itu kami makan bersama dengan keluarga pak Giran dengan di balut suasana keluargaan dan kesederhanaan.

Begitu welcomenya beliau terhadap kedatangan kami membuat aku seakan sudah kenal lama dengan beliau sehingga kami semua cepat akrab.

Terlihat kedekatan antara anak-anak dengan beliau maupun istrinya, seperti kakek dan cucunya saja. Aku sangat bersyukur dengan liburan kali ini yang sangat berkesan, karena mampu memberikan sedikit kebahagian kepada keluargaku.

**

Kami menghuni kamar di pojok yang berdekatan dengan pepohonan dan taman bunga yang indah, setelah memasukkan semua barang ke kamar dan istri ku berbaring sejenak dikamar aku pun menuju ke ruang tengah.

Terlihat sebuah pemandangan yang menarik bagi ku, anak-anak sedang tertidur di pangkuan pak giran sesekali beliau mengusap rambut anak-anak ku untuk memastikan anak-anak tetap tertidur dengan lelap.

"maaf pak, udah ngerepotin". ucap ku, sedikit membuatnya kaget karena tak menyadari kehadirian ku

"gak apa-apa mas andi." ujar beliau sembari tersenyum

"ya sekalian berasa ada cucu juga mas." sambung beliau

"memang cucu bapak dimana ?" tanya ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun