Mohon tunggu...
Trisni SetyaNS
Trisni SetyaNS Mohon Tunggu... Administrasi - Bisa memberikan manfaat untuk orang lain walaupun hanya sebulir debu.

hobi : menulis buku n memasak owner Pt BISA Ct Yogya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Hati Bicara (Bag I)

16 Oktober 2018   15:13 Diperbarui: 16 Oktober 2018   17:39 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rasa  optimis untuk menciptakan suatu usaha sudah merayapi jalan pikiran dan hatinya. Keinginan kuat untuk tidak tergantung kepada orang tuanya.

Banyak temen Bimo yang jualan pecel lele di dekat kampus tercinta,  ada juga yang jadi penulis, ada yang membuka counter hp dan masih banyak lagi. Yang menarik bagi Bimo ada salah satu mahasiswanya yang bener-bener kekurangan, segi materi namun  karena kehendak Yang Maha Kuasa apapun bisa terjadi di dunia ini. Apalagi   prestasi yang dipunyai amat-amat  membanggakan dengan kelancaran otaknya temennya itu  ke Luar Negeri tanpa uang sepeserpun.

"giliranku kapan ya...? Ucap Bimo menerawang jauh ke langit-langit sudut  di ruang keluarga.

" itu semua tinggal kemauan dan niat  Mas Bimo saja...mau apa tidak untuk malaksanakan ? Kalau mau ya gimana caranya memperoleh sesuatu agar kita berhasil saja Mas... action, action dan action... itu harus dilakukan seperti kata Ipho Santoso... pencetus..pemikir otak kanan..benar tidak Mas.. " sela Nindi sambil memandang kakaknya layaknya guru konseling yang memberikan arahan dan motivasi pada anak didiknya.

Ternyata hobynya yang suka membaca buku-buku Ipho Santoso juga telah mulai merayapi jalan pikirannya.

Kedua orang tua yang duduk bersebelahan kompak menoleh mengamini anak perempuannya yang ternyata mempunyai jalan pikiran yang maju. Tidak mengandalkan gaji seorang pegawai saja.

"tanpa action...sama juga nol Mas..." timpal sang Ayah sambil melingkarkan ibu jari bertemu jari telunjuk yang menunjukkan angka nol.

Sekarang giliran Bimo yang mati kutu, tanpa disadari aksi garuk kepalanya menandakan otak Bimo sedang mencari sesuatu yang bisa untuk dijadikan action.

Kata-kata adiknya benar juga, sifatnya sangat peka tidak heran jika gadis itu terpilih sebagai ketua OSIS karena otaknya memang brillyan, selalu mempunyai ide-ide kreatif yang orang lain masih berada di zona nyaman, dia selangkah lebih maju. Dalam hati Bimo dia juga mengakui kalau adiknya cerdas segalanya.

"heeem... lagi mikir ya mas...buat bimbel saja mas...mas kan dah punya basic di  Universitas Negeri Yogyakarta ...besuk aku bantu tapi aku bantunya bagian A-D-M saja.... Kan prospeknya bagus, kalau jalan terus sekalian mendirikan Lembaga Pendidikan ...jadi menciptakan lapangan pekerjaan  di samping pekerjaan pokoknya..." lanjut Nindi berapi-api sambil mempermainkan penanya di kepala mengikuti gerakan garuk-garuk kepalanya Bimo.

" hemm...boleh juga ...tapi bener lo ya kamu harus bantu kakak...." ucap Bimo memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh adiknya, cukup brillyan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun