Episode 16: Rahasia di Balik Pintu Terkunci
Hari-hari berlalu menjadi minggu, dan minggu menjadi bulan. Kebahagiaan perlahan-lahan kembali mengisi hati Sasha dan Darius. Di balik dinding rumah mewah ini, Sasha menemukan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia sibuk dengan melukis di studio pribadinya dan membantu Ibu Diana di yayasan. Semua terasa sempurna, kecuali satu hal: sebuah ruangan di ujung lorong lantai dua yang selalu tertutup rapat.
Suatu sore, rasa penasaran Sasha tidak bisa dibendung lagi. Ia menghampiri Ibu Diana yang sedang menikmati teh di ruang keluarga. "Mama," panggil Sasha pelan. "Maaf, aku penasaran sekali. Ruangan di ujung lorong itu... kenapa selalu dikunci?"
Ibu Diana mengangkat kepalanya. Senyumnya yang hangat seketika memudar, digantikan ekspresi cemas. Ia menghela napas panjang. "Ruangan itu... sudah lama tidak dipakai, Sayang. Itu ruang kerja papa Darius dulu."
"Tapi kenapa dikunci, Ma?" Sasha bertanya dengan nada memohon. "Aku hanya ingin lihat sebentar saja."
"Jangan, Sasha," tolak Ibu Diana, suaranya bergetar. "Darius tidak suka ada yang masuk ke sana."
"Ma, tolong... sebentar saja," bujuk Sasha, menggenggam tangan Ibu Diana. "Aku janji tidak akan berlama-lama."
Ibu Diana melihat mata Sasha yang penuh rasa ingin tahu dan akhirnya menyerah. Ia berjalan ke lorong, mengambil sebuah kunci tua dari dalam vas antik yang tersembunyi. "Mama akan membukanya. Tapi jangan berlama-lama, ya. Segera kunci lagi sebelum Darius pulang."
Sasha mengangguk penuh semangat. Kunci itu berputar pelan, mengeluarkan bunyi klik yang memecah keheningan. Ibu Diana mendorong pintu hingga terbuka sedikit, lalu melangkah masuk.