Episode 15: Kebenaran yang Terungkap di Ruang Sidang
Sasha membuka matanya. Pandangannya kabur, disusul dengan aroma desinfektan yang menusuk hidungnya. Ia menoleh, dan melihat Ibu Diana duduk di sampingnya, memegang tangannya erat.
"Mama..." bisik Sasha, suaranya serak. "Darius... di mana Darius?"
Air mata Ibu Diana mengalir. Perasaan panik merayap di dada Sasha. Ia berusaha bangkit, tetapi kepalanya terasa pusing.
"Jangan, Sayang," bisik Ibu Diana, memegang bahu Sasha. "Darius... dia selamat. Dia di ruang sebelah."
"Bagaimana... bagaimana keadaannya?" tanya Sasha, suaranya bergetar.
"Luka bakar, dan paru-parunya terluka karena menghirup asap. Dia masih belum sadar," jawab Ibu Diana, suaranya parau.
Sasha menunduk. Air matanya jatuh membasahi selimut. "Ini semua salahku, Ma," bisiknya, suaranya tercekat. "Kalau saja aku tidak memaksa pulang sendiri. Kalau saja aku lebih hati-hati, ini tidak akan terjadi."
"Sasha, tatap Mama," kata Ibu Diana, mengangkat wajah Sasha dengan lembut. "Ini bukan salahmu. Sama sekali bukan salahmu. Yang terpenting, kamu selamat. Kamu menyelamatkan Darius. Kamu pahlawan."