Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Cerbung Episode 9] Goresan Takdi di Atas Kanvas

19 September 2025   16:14 Diperbarui: 19 September 2025   16:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: [Cerbung Episode 9] Goresan Takdi di Atas Kanvas

Gambar Milik Tripviana Hagnese: [Cerbung Episode 9] Goresan Takdi di Atas Kanvas
Gambar Milik Tripviana Hagnese: [Cerbung Episode 9] Goresan Takdi di Atas Kanvas

Episode 9: Pilihan yang Sulit

Sasha merasa hampa. Apartemennya terasa begitu sepi tanpa kehadiran Darius. Kata-kata Darius, "Aku akan kembali, saat kau siap," terus terngiang di benaknya. Di satu sisi, ia merasa dihargai. Darius memberinya ruang, sesuatu yang tak pernah dilakukan orang lain. Tapi di sisi lain, ia merasa takut. Takut jika ia tidak akan pernah siap. Takut jika ia akan selamanya terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.

Lukisan Darian kini terasa seperti cerminan dari hatinya yang terbelah. Di mata Darian, Sasha melihat kesedihan yang sama seperti yang ia rasakan. Kesedihan yang tak terlukiskan, yang tersembunyi di balik senyum.

Di tengah kekosongan itu, ponsel Sasha berdering. Nama Adnan muncul di layar. Hati Sasha terbelah. Ia tahu Adnan adalah pelabuhannya, tempat ia bisa merasa aman. Tapi ia juga tahu, ia tidak bisa lari dari perasaannya pada Darius.

Sasha mengangkat telepon. "Halo, Bang?"

"Sasha, kamu baik-baik saja?" tanya Adnan, suaranya terdengar cemas. "Aku meneleponmu berkali-kali, tapi tidak diangkat."

Sasha menghela napas. "Maaf, Bang. Aku hanya... sibuk."

"Aku tahu kamu bohong," jawab Adnan, suaranya melembut. "Aku tahu kamu ada masalah. Ayo, kita ketemu."

Sasha ragu. Ia tahu, bertemu Adnan hanya akan membuat masalahnya semakin rumit. Tapi ia juga butuh seseorang untuk diajak bicara. Ia butuh Adnan, sahabatnya, "kakaknya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun