Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[CERBUNG] Ayla: Jejak Langkah Sang Hati Patah (Ep. 10/13)

2 September 2025   23:50 Diperbarui: 2 September 2025   09:55 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: [CERBUNG] Ayla: Jejak Langkah Sang Hati Patah

Gambar Milik Tripviana Hagnese: [CERBUNG] Ayla: Jejak Langkah Sang Hati Patah (Ep. 10/13)
Gambar Milik Tripviana Hagnese: [CERBUNG] Ayla: Jejak Langkah Sang Hati Patah (Ep. 10/13)

Bagian 10: Antara Cemburu dan Kerelaan

Malam itu, Ayla tidak bisa tidur. Ia berulang kali memikirkan apa yang ia lihat di kafe. Pria yang ia mulai buka hati, pria yang selalu mengejarnya, kini terlihat bersama adik tirinya sendiri. Adik yang telah tumbuh menjadi wanita cantik, yang kini menjadi manajer operasional di bimbel langganan kateringnya.

Keesokan harinya, Arya datang ke kantor Ayla. Ia melihat Ayla dengan wajah cemas dan penuh penyesalan.

"Ayla, dengarkan aku. Yang semalam itu tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Arya, suaranya pelan.

Ayla tidak menoleh. Ia terus sibuk dengan laptopnya, mengabaikan Arya.

"Aku bisa jelaskan," desak Arya. "Dia yang mengajakku kencan, dan aku hanya mau memberitahunya bahwa aku tidak punya perasaan apa-apa dengannya."

"Arya," Ayla akhirnya berbicara, suaranya dingin. "Aku tidak peduli. Itu urusanmu. Shania adalah pelanggan top kita. Dia manajer operasional di bimbel. Bimbel itu punya banyak cabang dan mereka adalah pelanggan setia kita. Jadi, layani dia dengan baik. Urusan pekerjaan, jangan campur dengan urusan pribadi."

Arya terdiam. Hatinya sakit mendengar ucapan Ayla. Ia tahu, Ayla sedang membangun tembok lagi. Tembok yang jauh lebih tinggi dan lebih tebal dari sebelumnya.

Di sisi lain, Shania semakin menjadi-jadi. Ia menganggap Arya sebagai tantangan. Pria yang cuek dan dingin itu justru membuatnya semakin penasaran. Ia mulai sering datang ke kantor Pawon Ayla, bukan hanya untuk memesan katering, tapi juga untuk menggoda Arya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun