Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

CRS: Chat Random Story (Ep. 8/11)

26 Mei 2025   11:55 Diperbarui: 24 Mei 2025   13:12 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eeeh... fotosintesis itu...anu... yang bikin pohon... anu, hijau, Bu!"

Teman-teman sekelas nyaris tertawa. Bu Ratna sudah pasang tampang siap mengeluarkan petuah panjang lebar. Amel, tanpa sadar, merasa kasihan (dan juga melihat kesempatan untuk mengalihkan perhatian Bu Ratna).

"Maaf, Bu!" Amel mengangkat tangan. "Sepertinya Brian kurang istirahat karena bantu mempersiapkan turnamen basket kemarin. Fotosintesis itu proses tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, Bu, menggunakan karbon dioksida dan air."

Bu Ratna menoleh ke Amel, senyumnya mengembang. "Nah, dengar itu Brian! Amel saja tahu! Pintar sekali kamu, Amel!" Bu Ratna pun mengapresiasi Amel panjang lebar. Brian luput dari dampratan. Tepat setelah itu, bel tanda pelajaran usai berbunyi.

Saat teman-teman bubar, Brian menghampiri meja Amel. Wajahnya terlihat... sungkan? Hal yang sangat langka.

"Eh, anu... Makasih ya, Mel," gumam Brian, garuk-garuk kepala yang tidak gatal. "Gue... gue nggak jadi kena semprot Bu Ratna gara-gara lo."

Amel agak terkejut dengan ucapan Brian yang tulus (atau setidaknya tidak diiringi ledekan). "Hm. Lain kali jangan tidur di kelas," jawabnya datar, berusaha keras untuk tidak terlihat tersentuh.

Brian mengangguk cepat. "Iya, iya. Oke deh. Sebagai balas budi... lo punya satu permintaan. Apa aja. Bilang aja ke gue. Nanti gue lakuin." Wajahnya kembali menampilkan sedikit kenakalan khasnya. "Yang penting jangan yang aneh-aneh ya."

Amel menatap Brian. Permintaan? Dia punya satu permintaan berharga yang bisa diminta dari Brian si menyebalkan? Ini menarik. Amel tersenyum tipis. "Oke. Nanti kalau aku butuh, aku bilang."

"Deal," Brian mengangguk mantap, lalu berjalan keluar kelas.

Tepat saat itu, Alex muncul di depan pintu kelas Brian, seperti biasa mencari teman-teman basketnya. Ia melihat Amel masih terduduk di kursinya yang dekat pintu kelas, lalu tersenyum pada Amel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun