Ia membawa kue itu ke rumah Brian sepulang sekolah. Kebetulan Brian lagi nongkrong di teras.
"Nih," kata Amel sambil menyerahkan kotak kue dengan tampang datar. "Hasil eksperimen bikin kue. Nyokap suruh kasih ke tetangga."
Brian menatap kue itu, lalu menatap Amel dengan curiga. "Eksperimen? Jangan-jangan isinya racun ya?"
"Idih! Nggak lah! Enak kok! Kalau nggak percaya ya udah, buang aja," Amel pura-pura mau mengambil kembali kuenya.
"Eh! Iya, iya! Bercanda kali gue!" Brian langsung rebut kotak kuenya. Lumayan, gratisan. Nggak mungkin racun juga kan dia. "Makasih deh ya. Repot-repot."
"Hm," Amel cuma berdeham lalu pulang. Ia tidak menunggu Brian mencoba kuenya. Kepuasannya datang dari membayangkan ekspresi Brian nanti.
Sore harinya, Amel mendengar cerita dari Mamanya.
"Tadi Tante Santi cerita," kata Mama Ria sambil lipat baju. "Si Brian itu lho, habis makan kue yang kamu kasih, katanya diare hebat? Terus bibirnya dower kepedasan katanya. Kamu bikin kue apa sih, Mel?"
Amel nyaris tersedak air minumnya. Ia buru-buru menutupi mulutnya, menahan tawa yang mau meledak. HAHAHAHAHA! BERHASIL! Mr. X memang jenius! Diare dan bibir dower! Rasakan Brian!
"Oh, itu...anu... kayaknya kebanyakan baking powder deh, Ma. Jadi agak aneh," Amel ngeles sekenanya, wajahnya berusaha tetap tenang padahal hatinya udah joget-joget kemenangan. Kepuasannya luar biasa. Brian Pratama dibuat menderita gara-gara kue buatannya!
Misi 3: Gangguan Fokus (Soda Campur Kecap)