Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perpus Misterius

20 Desember 2024   05:09 Diperbarui: 23 Desember 2024   03:36 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Seolah ada yang memberi tahu bahwa dulu rumah itu kebakaran, dan gadis itu tewas karena terjebak di dalam rumah.

"Alhamdulillah!" Aku bersyukur, tidak terjebak di tempat itu. Sesuatu yang tadinya tampak begitu nyata rupanya hanya mimpi.

Aku meraih botol air putih di atas meja. Degup jantung melaju tidak seperti biasanya. Tenggorokan kering, dan saat menelan ludah terasa pahit. Seperti ada sisa gorengan gosong yang mengganjal di kerongkongan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun