Essi 196 -- Wanita Menara Dunia
Tri Budhi Sastrio
Sebagian besar orang sangat percaya bahwa pria
   yang diciptakan pertama
Baru kemudian wanita, dengan teknik rekayasa
   dan gaya Sang Mahakuasa.
Rekayasa dan gaya ini kemudian melahirkan untaian
   kata laksana permata Â
Untuk memuja-muja tidak hanya kehendak sang
   pencipta tetapi juga wanita
Sebagai hasil rekayasa ciptaan yang konon kabarnya
   tidak ada dua taranya.
Wanita direkayasa dari tulang rusuk pria dan bukan
   rekayasa dari kepalanya
Karena sejumlah alasan yang jelas masuk logika
   dan salah satu diantaranya
Agar wanita tak berada di atas pria karena bukankah
   kepala pusat segalanya?
Kaum wanita juga tidaklah direkayasa dari kaki
   kaum pria karena dampaknya .
Wah bukan kepalang dahsyatnya ... bisa terus
   diinjak-injak selama-lamanya.
Maka dari itu Sang Mahapencipta konon kabarnya
   merekayasa kaum wanita
Dari tulang iga pria karena iga tidak di atas
   dan tidak juga di bawah posisinya.
Iga di samping dan karenanya sejajar dan mungkin
   inilah maksud tujuannya
Agar pria wanita sejajar, sederajat  dan setara
   sepanjang waktu dan masa.
Lebih jauh pertimbangannya iga itu di dekat
   lengan kekar kaum pria perkasa
Karenanya lumrah, rasional, biasa, masuk logika
   jika pria melindungi wanita.
Dan yang lebih istimewa pertimbangannya mengapa
   seperti itu rekayasanya
Karena tulang iga di dekat hati dan jantung pria
   sehingga layaklah jika wanita
Dicintai sepenuh hati dan jiwa apalagi memang
   ini titah Sang Mahapencipta.
Singkat kata itulah wanita dan pria dan sekarang
   wanita adalah menara dunia.
Ada seratus wanita dinobatkan sebagai wanita
   yang pengaruhnya mendunia.
Dan dari Indonesia seorang srikandi masuk dalam
   daftar walau peringkatnya
Hanya pada nomer urut tujuh puluh dua tetapi
   prestasi ini jelas boleh juga.
Sang srikandi yang sebelum meninggalkan
   jabatan menkeu di negeri tercinta
Sempat menjadi bulan-bulanan politisi karena
   perannya di kasus mega dana,
Sekarang berkarya di lembaga moneter dunia
   dan ya perannya mengangkasa.
Selamat wahai wanita nusantara yang ikut serta
   menjadi bagian menara dunia
Walau tentu saja bayang-bayang kasus pidana
   masih saja belum benar sirna.
Di ujung paling atas menara ada seorang Merkel
   yang nama depannya Angela.
Tepat pada urutan berikutnya istri mantan presiden
   yang menlu negara adidaya
Disusul presiden wanita negeri Samba yang akrab
   gunakan nama depan Dilma.
Yah tiga wanita di ujung paling atas menara
   ternyata memang sedang berkuasa.
Yang pertama kanselir, kedua menlu, dan ketiga
   presiden ... bravo kaum wanita.
Program dan sepak terjang wanita di dua peringkat
   pertama memang bisa saja
Ditiru dan diadaptasi di negeri tercinta tetapi
   yang paling mendekati ini bangsa
Mungkin program presiden wanita negeri samba,
   Brasil Sem Miseria namanya.
Brasil Tanpa Kepedihan dengan mudah dapat
   diubah jadi program yang sama
Dan diterapkan langsung Indonesia karena memang
   pada intinya sama serupa.
Perluasan akses pendidikan, jaminan kesehatan,
   pelestarian lingkungan dunia,
Penghapusan kemiskinan, disertai dengan pertumbuhan
   bisnis rakyat semesta
Bersama-sama dengan kreativitas inovasi, bukankah
   juga program Indonesia?
Indonesia Sem Miseria -- Indonesia tanpa kepedihan,
   tanpa kemiskinan massa.
Slogan yang indah ini sudah sejak lama sebenarnya
   ada dalam konstitusi kita
Hanya saja entah mengapa jangankan masuk
   ke dalamnya, gerbangnya saja
Eh ... semakin menjauh dari mata ... dan sekarang
   malah Indonesia Miseria.
Â
Essi nomor 196 -- SDA25082012 -- 087853451949