Tri Budhi Sastrio
Sebagian besar orang sangat percaya bahwa pria
yang diciptakan pertama
Baru kemudian wanita, dengan teknik rekayasa
dan gaya Sang Mahakuasa.
Rekayasa dan gaya ini kemudian melahirkan untaian
kata laksana permata
Untuk memuja-muja tidak hanya kehendak sang
pencipta tetapi juga wanita
Sebagai hasil rekayasa ciptaan yang konon kabarnya
tidak ada dua taranya.
Wanita direkayasa dari tulang rusuk pria dan bukan
rekayasa dari kepalanya
Karena sejumlah alasan yang jelas masuk logika
dan salah satu diantaranya
Agar wanita tak berada di atas pria karena bukankah
kepala pusat segalanya?
Kaum wanita juga tidaklah direkayasa dari kaki
kaum pria karena dampaknya .
Wah bukan kepalang dahsyatnya ... bisa terus
diinjak-injak selama-lamanya.
Maka dari itu Sang Mahapencipta konon kabarnya
merekayasa kaum wanita
Dari tulang iga pria karena iga tidak di atas
dan tidak juga di bawah posisinya.
Iga di samping dan karenanya sejajar dan mungkin
inilah maksud tujuannya
Agar pria wanita sejajar, sederajat dan setara
sepanjang waktu dan masa.
Lebih jauh pertimbangannya iga itu di dekat
lengan kekar kaum pria perkasa
Karenanya lumrah, rasional, biasa, masuk logika
jika pria melindungi wanita.
Dan yang lebih istimewa pertimbangannya mengapa
seperti itu rekayasanya
Karena tulang iga di dekat hati dan jantung pria
sehingga layaklah jika wanita
Dicintai sepenuh hati dan jiwa apalagi memang
ini titah Sang Mahapencipta.
Singkat kata itulah wanita dan pria dan sekarang
wanita adalah menara dunia.
Ada seratus wanita dinobatkan sebagai wanita
yang pengaruhnya mendunia.
Dan dari Indonesia seorang srikandi masuk dalam
daftar walau peringkatnya
Hanya pada nomer urut tujuh puluh dua tetapi
prestasi ini jelas boleh juga.
Sang srikandi yang sebelum meninggalkan
jabatan menkeu di negeri tercinta
Sempat menjadi bulan-bulanan politisi karena
perannya di kasus mega dana,
Sekarang berkarya di lembaga moneter dunia
dan ya perannya mengangkasa.
Selamat wahai wanita nusantara yang ikut serta
menjadi bagian menara dunia
Walau tentu saja bayang-bayang kasus pidana
masih saja belum benar sirna.
Di ujung paling atas menara ada seorang Merkel
yang nama depannya Angela.
Tepat pada urutan berikutnya istri mantan presiden
yang menlu negara adidaya
Disusul presiden wanita negeri Samba yang akrab
gunakan nama depan Dilma.
Yah tiga wanita di ujung paling atas menara
ternyata memang sedang berkuasa.
Yang pertama kanselir, kedua menlu, dan ketiga
presiden ... bravo kaum wanita.
Program dan sepak terjang wanita di dua peringkat
pertama memang bisa saja
Ditiru dan diadaptasi di negeri tercinta tetapi
yang paling mendekati ini bangsa
Mungkin program presiden wanita negeri samba,
Brasil Sem Miseria namanya.
Brasil Tanpa Kepedihan dengan mudah dapat
diubah jadi program yang sama
Dan diterapkan langsung Indonesia karena memang
pada intinya sama serupa.
Perluasan akses pendidikan, jaminan kesehatan,
pelestarian lingkungan dunia,
Penghapusan kemiskinan, disertai dengan pertumbuhan
bisnis rakyat semesta
Bersama-sama dengan kreativitas inovasi, bukankah
juga program Indonesia?
Indonesia Sem Miseria -- Indonesia tanpa kepedihan,
tanpa kemiskinan massa.
Slogan yang indah ini sudah sejak lama sebenarnya
ada dalam konstitusi kita
Hanya saja entah mengapa jangankan masuk
ke dalamnya, gerbangnya saja
Eh ... semakin menjauh dari mata ... dan sekarang
malah Indonesia Miseria.
Essi nomor 196 -- SDA25082012 -- 087853451949