Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 179: Prestasi Merah Jambu bagi Putri Tirai Bambu

11 April 2021   12:16 Diperbarui: 11 April 2021   16:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/bybeeblue/archery-art/

Essi 179 -- Prestasi Merah Jambu bagi Putri Tirai Bambu
Tri Budhi Sastrio

Manakala dari lima puluh enam peserta ia hanya
     berada di peringkat lima lima,
Apa pesan dan makna utama yang hendak
     disampaikan pada bangsa negara?
Tentu saja pesannya banyak tidak terkira, mulai
     pesan yang paling sederhana
Sampai dengan pesan yang tajam, pahit dan bahkan
     pedasnya bisa luar biasa.
Tetapi kurang lebih atau kira-kira, pesan versi
     orang awam tidak ahli olah raga,
Janganlah pilih seorang menteri guna mengurusi
     olahraga anak-anak bangsa
Dari kelompok politisi yang keahlian utamanya
     terbukti merompak uang negara.
Bagaimana bisa prestasi olahraga berkibar di
     angkasa jadi kebanggaan semua,
Jika perhatiannya tidak pernah tulus dan
     menyeluruh dan otak para petingginya
Hanya dipenuhi siasat dan taktik guna merancang
     anggaran yang ada celahnya?
Akibatnya bisa ditebak dengan mudah, perhatian
     untuk olahraga dan prestasinya
Hanya sebatas jubah tebal guna tutupi niat jahat
     dan kerjanya asal-asalan belaka.
Dan ini negara besar khatulistiwa telah berulang
     kali membuktikan kebenarannya.
Contoh nyata paling anyar dikibarkan ke angkasa
      dunia oleh sang dara nan jelita
Dari kota petis dan kerupuk udang yang jauh pada
      perbatasan bagian selatannya
Datang kabar berita mendunia karena buminya terus
      semburkan kandungan isinya.

Diaz Kusumawardani, nama sang dara jelita,
     memang tidak menjadi berita dunia,
Karena wartawan mana sih yang begitu gila
     sehingga rela lontarkan puji dan puja
Di halaman-halaman utama berita media mereka
     bahwa ini dara sukses luar biasa
Berhasil dengan gemilang menduduki peringkat
     lima lima dari lima enam peserta?
Tetapi di tanah air tercinta prestasi sang dara jelita
     dari Sidoarjo harus bergelora,
Karena inilah hasil torehan prestasi yang gilang-
     gemilang para petinggi olahraga.
Dalam kesibukan berpikir bagaimana cara menjarah
     dan merompak uang negara,
Eh, prestasi gemilang masih bisa diukir sempurna ...
     ha ... ha ... ha ... buktinya?
Sukses tidak berada di peringkat paling akhir
     merupakan bukti yang paling nyata.
Ha ... ha ... ha ... tertawa boleh saja pahit dan
     masam tidak terkira, hanya saja
Prestasi gilang-gemilang para petinggi olahraga,
     bisa diapresiasi seluas-luasnya.  
Lalu seandainya nih para petinggi olahraga otaknya
     dan nuraninya seputih sutra,
Apakah si Diaz bisa menembak lebih jitu tepat
     di tengah dan tidak dipinggir saja?
Memang belum tentu juga sih, hanya saja jika
     semua potensi dan dana yang ada
Tidak sebagian besar bocor dan deras mengalirnya
     ke pundi-pundi para durjana,
Ada harapan bagi si Diaz bisa menembak lebih
     mendekat ke pusat sasaran utama,
Sehingga prestasi gemilang menjadi hampir
     juru kunci bisa diubah dengan segera.

Pada saat yang sama seorang dara yang juga
     sangat jelita, dari daratan Cina sana,
Dengan bibir berwarna merah jambu, mata indah
     berkabut misteri tirai bambu dewa,
Bersama dengan rekan senegaranya yang tidak
     kalah jelita dan cantik mempesona,
Berhasil memaksa panitia kalungkan medali emas
     dan perunggu, bersama peserta
Dari negara yang benderanya sama dengan negara
     tercinta, hanya terbalik letaknya.
Yah ... Yi Siling yang pertama, Sylwia Bogacka kedua,
     dan Yu Dan di posisi ketiga.
Di Cina dan Polandia hampir-hampir tidak terdengar
     korupsi para pejabat negara,
Kalau pun ada, di negara yang pertama langsung
     direnggut jiwanya oleh negara,
Sedangkan di negara yang kedua, sudah pasti
     segera berlama-lama di penjara.
Sedangkan di negeri kita, eh ... pejabat korup
     jabatannya tetap aman-aman saja.
Memang ada yang masuk penjara tetapi biasanya
     setelah dibiarkan berlama-lama.
Karenanya wajar kan, prestasi gawat kambing
     hitamnya koruptor bidang olahraga?
 
Essi nomor 179 -- SDA29072012 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun