Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mak, Aku Pulang dalam Sunyi dan Nyeri

7 Maret 2019   04:40 Diperbarui: 7 Maret 2019   05:11 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mak... Aku sudah pulang. Semalam saja aku berkelana di ujung jalan kehampaan. 

Mak...aku pulang dengan tangan kosong. Semua jari kuberikan kepada bayang-bayang. Agar kakiku masih bisa berjalan pulang. Dari dingin yang menggigit semua sendi. 

Aku telah minta maaf kepada kursi di sudut ruang fraksi. 

Mak..aku pulang bawa peti, mati dalam sepinya jeruji besi. Aku telah mati suri. Entah masih ada waktu buat janji. Atau namaku kan kuganti. 

Mak..bukakan pintu sekali lagi. Aku ingin kasihani diri, karena semua mata membenci. Tangan-tangan setan terus menari. Melambaikan puji dan mengajak ilusi. 

Mak ... Aku sudah pulang bawa semua belang. Seluruh tubuhku telanjang. 

Mak ..aku pulang dan pergi lagi ke ladang sunyi. Tiada seorang pun kan menemani hari-hari sepi. 

Mak ... Aku tak berharga lagi. Semua telah menghakimi. Kini yang tersisa sunyi dan nyeri.

Mak... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun