Mak... Aku sudah pulang. Semalam saja aku berkelana di ujung jalan kehampaan.Â
Mak...aku pulang dengan tangan kosong. Semua jari kuberikan kepada bayang-bayang. Agar kakiku masih bisa berjalan pulang. Dari dingin yang menggigit semua sendi.Â
Aku telah minta maaf kepada kursi di sudut ruang fraksi.Â
Mak..aku pulang bawa peti, mati dalam sepinya jeruji besi. Aku telah mati suri. Entah masih ada waktu buat janji. Atau namaku kan kuganti.Â
Mak..bukakan pintu sekali lagi. Aku ingin kasihani diri, karena semua mata membenci. Tangan-tangan setan terus menari. Melambaikan puji dan mengajak ilusi.Â
Mak ... Aku sudah pulang bawa semua belang. Seluruh tubuhku telanjang.Â
Mak ..aku pulang dan pergi lagi ke ladang sunyi. Tiada seorang pun kan menemani hari-hari sepi.Â
Mak ... Aku tak berharga lagi. Semua telah menghakimi. Kini yang tersisa sunyi dan nyeri.
Mak...Â