Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Mengungkap Jejak Spiderman

23 Maret 2025   17:20 Diperbarui: 8 April 2025   11:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Nana dan Gilang - ChatGPT AI 

"Ya, Ibu sudah tahu. Tadi pagi Dhabung dan Syuhur sudah bercerita persis seperti yang kau katakan itu. Kamu hebat Gilang. Dan atas nama sekolah Ibu mengucapkan terima kasih untukmu" kata Bu Nana dengan penuh bangga. Gilang tetap menundukkan kepala. Sedikit mengangguk-angguk. Ia tetap sopan. Ketika retina matanya menangkap pantulan rok Bu Nana segera saja ada sentuhan lembut di pundaknya. Rupanya Bu Nana mendekatinya.

"Sampaikan pada Ayah dan lbumu bahwa besok sore Ibu ingin berkunjung ke rumahmu. Terima kasih Gilang. Kamu boleh pulang!" Hah!

Kata-kata 'kamu boleh pulang' dari Bu Nana, seperti melemparkannya dari dunia yang sangat nyaman. Ia seperti diusir oleh Bu Nana. Gilang masih ingin nyaman berdua di ruang BK bersama Bu Nana. Ia ingin tetap mendengar suara Bu Nana saat mengagumi kemampuannya menangkap Spiderman. Bu Nana pun menyalami tangan Gilang dengan bangga dan lembut. Gilang merasakannya dengan sepenuh hati. Nyaman dan indah.

Siang itu Gilang pulang dengan dada penuh rasa syukur. Bahwa dia tidak menunjuk nama yang salah. Jika pelakunya bukan Dhabung dan Syuhur maka laporannya hanya akan menjadi sebuah fitnah. Fitnah terhadap Dhabung dan Syuhur. Hal yang sangat ditakutinya, keliru menangkap orang! Takut keliru salah sasaran.

Alhamdulillah, telah terpecahkan teka-teki Sang Spiderman di sekolahnya. Ada kebanggaan di hati Bu Nana atas kemampuan Gilang. Ada rasa indah dan nyaman yang menyusupi di palung hati Gilang. Ada kebanggaan di dada Gilang yang begitu mengesankan. Namun ada juga rasa syukur di hati keduanya.

Segera dinding yang kotor diusahakan bersih kembali, dilakukan oleh Dhabung dan Syuhur. Keduanya tidak juga tahu bahwa Gilanglah yang mengungkap misteri tapak sepatu Spiderman. Tempat Gilang sekolah pun kembali selalu ceria dengan segala dinamika seluruh penghuninya.

Dari Majalah Dinding Sekolah, Purbalingga, 19 Februari 2004

Untuk alumni 1989, terimakasih atas polah kalian!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun