Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Singkirkan Chinese Taipei di Leg 2, Bonus Lainnya Dongkrak Ranking FIFA Indonesia

11 Oktober 2021   13:19 Diperbarui: 11 Oktober 2021   13:25 202732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Semoga pasukan Garuda yang diasuh Shin Tae-yong tak lagi bermain-main seperti sedang laga uji coba di leg kedua meladeni Chinese Taipei (CT) Senin malam (11/10/2021) di tempat yang sama.

Sebab, dalam laga leg kesatu, meski CT hanya unggul postur dan tak istimewa, namun timnas Indonesia hanya mampu memang tipis. Bahkan kecolongan dari servis bola mati dalam play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 yang digelar di Buriram Stadium, Thailand, Kamis (7/10/2021).

Meski kemenangan itu tetap wajib kita syukuri, karena sudah berapa lama timnas selalu memberi kado kalah untuk publik sepak bola nasional. Tetap saja, berbagai pihak mengamini, seharusnya di leg kesatu, 

Evan Dimas bisa menang banyak, karena dalam regulasi play-off gol memasukkan dan kemasukkan juga menjadi indikator penentu lolos.

Mentalitas dan militansi

Selain itu, salah satu asisten baru STy di media massa juga mengungkap  bahwa ada masalah mentalitas dan militansi yang hinggap di pasukan timnas. Asisten ini bilang, seharusnya ada kebanggaan ketika seorang pemain sampai terpilih masuk skuat timnas.

Bila menyoal mentalitas dan militansi sampai diungkap, berarti memang ada yang perlu dibenahi. Apakah kondisi itu terjadi karena ada hal yang tidak pada tempatnya di PSSI? 

Atau hal itu karena intelegensi dan personaliti dari para pemain sendiri yang memang tidak standar, tidak kompeten. Karena sepak bola itu bukan hanya urusan teknik dan speed pemain.

Bisa jadi, apa yang diungkap asisten STy benar apakah masalahnya dari sisi kanan atau dari sisi kiri, tetapi terdeskripsi jelas dalam laga leg kesatu yang nampak bermain gocek kanan-kiri dan buntu. 

Sudah begitu, seharusnya timnas itu adalah tempat berkumpulnya pemain yang mewakili personal terbaik di negeri ini yang tidak perlu lagi di gembleng dalam TC oleh pelatih atau federasi. 

Sebab, sudah tradisi pemain timnas di berbagai negara, bahkan berkumpul sehari jelang laga internasional, karena adanya regulasi FIFA menyoal izin pemain dari Klub yang mengontrak pemain dan mengikat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun