Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia, Sebelum dan Sesudah Reformasi

13 Oktober 2020   15:00 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:14 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan sebelum dan sesudah reformasi di Indonesia. | Kompas

Ternyata, dari semua rezim, rakyat tak merasakan ada perubahan yang nyata terhadap kesejahteraan tingkat hidupnya. Masyarakat tetap miskin ilmu dan miskin harta. Apa yang dicitakan sesuai Pembukaan UUD 1945, tetap saja hanya masih sebatas wacana di atas kertas, namun tak terbukti dalam kehidupan rakyat. Hukum dan keadilan masih menjadi barang sangat mahal bagi rakyat.

Sementara kesejahteraan dan lepas dari kemiskinan pun tetap sekadar mimpi di siang boling dan utopia bagi rakyat.

Indonesia yang faktanya gemah ripah loh jinawi, namun siapa yang terus menguasai dan menikmati gemah ripah loh jinawinya Indonesia itu?

Rakyat hanya dibutuhkan suaranya untuk mereka memperoleh kedudukan dan jabatan. Rakyat hanya dijadikan atas nama demi mereka menguasai hutan, gunung, sawah, dan lautan.

Hukum terus tajam ke bawah, tumpul ke atas. Pergerakan rakyat demi perjuangan hak-haknya terus dikekang dan dibatasi. Rakyat terus ditakut-takuti dan diintimidasi. Semua mereka lakukan dengan  berbagai skenario dan penyutradaraan.

Apa-apa yang tidak disetujui rakyat, rezim menyilahkan rakyat menutut ke pengadilan. Namun, pengadilan juga bagian dari rezim. Ke mana rakyat harus mengadu dan berteriak atas semua ini.

Lepas dari penjajahan kolonialisme hingga 75 tahun, nyatanya selama 75 tahun pula rakyat di jajah oleh rakyat yang diberikan amanah dan kepercayaan.

Baca juga: Saudaraku dan Imajinasi Reformasi yang Hambar

Ada yang bertanya, apa perbedaan pemimpin Indonesia zaman rezim sebelum reformasi dan setelah reformasi?

Ada yang menjawab, sebelum reformasi, demokrasi hanya milik rezim. Rakyat terbelenggu dan selalu ketakutan karena pergerakannya tak kan bisa lepas dari pengawasan penguasa bila melawan apalagi membangkang. Rezim lebih cerdik nan licik, karena rakyat terus dibikin bodoh dan diam. Itulah sebabnya, rezim dapat bertahan hingga puluhan tahun.

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Setelah era reformasi, kran kebebasan dibuka. Semua rakyat menjadi berani. Rakyat tidak lagi bodoh dan tak akan tinggal diam bila terjadi penyelewengan amanah yang menyengsarakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun