Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sesudah Sahur ya, Mendengkur

13 Maret 2024   14:17 Diperbarui: 13 Maret 2024   14:25 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Susanto (Dibuat dengan Canva.com) 

Ada ucapan sahur yang belakangan saya tahu itu berasal dari detik dot com: Selamat sahur. Jangan sahur sesudah waktunya, jangan berbuka sebelum waktunya.

Selama bulan Ramadan ada kebiasaan baru, makan sahur pada dini hari menjelang azan salat Subuh tiba. Keluarga kami, rata-rata menyelesaikan aktivitas makan sahur (makan berat, makan buah, dan minum) paling lambat tiga perempat hingga setengah jam menjelang Subuh.

Makan sahur menjadi kebiasaan pada bulan Ramadan karena tidak ada ritual makan pagi atau sarapan pagi sebagaimana hari-hari biasa. 

O, jadi, makan sahur itu boleh dong diplesetkan menjadi SArapan kHUsus Ramadan. Hmm, tentu tidak begitu, ya. Sebagai sebuah ibadah, sahur tentu memiliki dasar perintah, bukan sekadar ngotak-atik sebagai kependekan dari kata-kata yang dimiripkan.

Nabi Muhammad Saw. dalam hadisnya pernah mengatakan agar kita makan sahur karena dalam makan sahur terdapat keberkahan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jelas dalam hal ini memerintahkan umatnya yang hendak menjalankan ibadah puasa Ramadan untuk makan sahur. 

Ada keberkahan artinya, ada nilai tambah. Nilai tambah berasal dari makanan itu sendiri. Misalnya membuat seseorang relatif lebih kuat berpuasa ketimbang yang tidak makan sahur. Atau nilai tambah lainnya yang diberikan oleh Allah Swt. yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang makan sahur.

Aktivitas Sesudah Makan Sahur

Aktivitas sesudah makan sahur ya, mendengkur, alias tidur kembali. Mata masih mengantuk, makan cukup kenyang, minum lebih dari satu gelas air sesudah makan. Betul-betul perut terasa penuh. Akibatnya, mata menjadi berat dan tidak ada akitivitas lain  yang nyaman kecuali berbaring lalu ....

Tanpa terasa, mata terlelap dan kembali ke alam mimpi. Untunglah ada alarm hidup yang tidak hanya mampu memberikan suara verbal tetapi juga suara yang ditimbulkan akibat adanya pukulan tangan. Siapa lagi kalau bukan ibu negara.

"Bangun, bangun, bangun!" 

"Der, der, der ...!" Suara daun pintu digedor jemari tangan lembutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun