Air danau memang tampak begitu menggoda. Namun, jangan coba-coba berenang di sini. Pengunjung dilarang keras berenang. Sekadar mencelupkan kaki saja ke danau pun tidak diijinkan. Aturan ini diterapkan untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Setelah puas menikmati pesona danau dan air terjun di Lower Lakes, ayo lanjut menuju Danau Kozjak. Sebuah jembatan mengantar pengunjung menuju ke sisi lain danau. Jalur ini berujung ke tepi dermaga perahu dan kawasan piknik yang dilengkapi kafe, toilet, dan sebagainya.Â
Dari kawasan dermaga yang menjadi semacam meeting point inilah, kita akan menyeberangi Danau Kozjak dengan perahu menuju ke dermaga lain yang sekaligus merupakan akhir perjalanan. Sebaliknya, dermaga ini pula adalah awal perjalanan bagi pengunjung yang masuk dari Pintu 2 (South Entrance).
Danau Kozjak adalah danau terendah dari kelompok Upper Lakes yang berada pada ketinggian 534 meter dpl. Namun, danau ini juga adalah danau terbesar dan sekaligus terdalam di Plitvice. Danau ini kian menawan karena di tengah danau terdapat sebuah pulau kecil bernama Stefanijin Otok (Pulau Stefanijin) dan sebuah air terjun lainnya.
Ada legenda menarik di balik nama danau ini. Kozjak yang berasal dari kata Koza dalam bahasa Kroasia artinya kambing. Konon nama Danau Kambing ini berasal dari sebuah legenda tentang sekelompok kambing yang dikejar serigala dan akhirnya hilang di sekitar danau ini.
Dengan segudang pesona dan keunikannya itu, Taman Nasional Danau Plitvice memang layak menjadi andalan wisata Kroasia. Lingkungan alamnya begitu terjaga dengan baik. Bahkan jembatan kayu yang dibangun pun diperhitungkan dengan cermat. Seakan menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Taman nasional ini pun bisa dikunjungi sepanjang tahun. Baik di musim semi dan panas, maupun ketika musim gugur dan dingin. Setiap musim menjanjikan suatu pesona tersendiri. Ketika permukaan danau dan air terjun membeku di musim dingin pun, Plitvice tetap menakjubkan.
Memang tidak banyak taman nasional yang memiliki begitu banyak air terjun dalam satu area yang sama. Dan mungkin tidak keliru, ketika penerbit buku perjalanan terkenal Lonely Planet menuliskan, "Kroasia seolah mengumpulkan semua air terjunnya di satu tempat dan meminta bayaran bagi siapapun yang mau melihatnya."
***
Kelapa Gading, 21 Oktober 2021
Oleh: Tonny Syiariel