Ketiga nilai yang saya garis bawahi di atas bukanlah karena mereka saja yang tersisa dalam keidentitasanku sebagai anak tamatan SMP Lawir. Untuk menulis semuanya, sekali lagi, mungkin tidak akan ditemukan bab penutup.
Oleh karena itu, jika masih ada “harta” yang tidak sempat kutulis di sini namun teman-teman seangkatan atau yang pernah dibesarkan oleh rahim SMP Lawir masih mencatatnya dengan baik, maka sempatkan diri kita duduk bersama lalu saling bercerita. Kita saling berbagi tentang tawa dan air mata, suka dan duka, gagal dan sukses saat kita selagi bersama. Hingga akhirnya, kita sama-sama beridiri lalu menundukkan kepala untuk memberikan pengehormatan kepada almamater tercinta ini, SMP Lawir.
Untuk adik-adik yang masih diasuh dalam rahim yang sama ini, kakakmu ini berpesan.
Jangan engkau ukiri hari esokmu tanpa ada ambisi
Jangan pula engkau meragukan kemampuan dirimu
Letakkan mimpimu dalam hasrat untuk menjadi yang terbaik
Kau adalah anak panah yang sudah dilepas dari busur orang tuamu
Masa depanmu ada pada tanganmu sendiri
Dan….
Hendaklah ilmu menjadi wadas berdiri dan langkahmu
Karena harta itu tidak akan direbut oleh siapa pun di dunia ini.
Dirgahayu almamaterku.
Jayalah selalu.