Seorang anak tetap bisa menunjukkan baktinya melalui doa, meneruskan sedekah jariyah yang mereka tinggalkan, serta menjaga silaturahmi dengan kerabat dan sahabat-sahabat mereka.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. al-Bukhari, No. 5986; Muslim, No. 2557).
Hadis ini menegaskan bahwa silaturahmi adalah salah satu jalan keberkahan hidup.
Adapun orang tua merupakan pangkal utama silaturahmi seorang anak, sehingga berbuat baik kepada mereka semasa hidup maupun setelah wafat menjadi bagian penting dari amal kebajikan yang luas keberkahannya.
Cermin Kehidupan, Bakti kepada Ayah dan Ibu
Kisah burung-burung tadi hanyalah cermin: kehidupan tetap hangat karena generasi yang kuat merawat generasi yang rapuh.
Di rumah kita, cermin itu bernama ayah dan ibu. Mungkin tangan mereka kini bergetar saat menyuap; mungkin langkah mereka melambat di jalan menuju masjid; mungkin pendengaran menurun sehingga perlu diulang.
Ulangilah, karena dulu mereka mengulang untuk kita, menyusui, menidurkan, menenangkan, mengantar sekolah, mendoakan dalam senyap.
Mari mulai hari ini. Kirim pesan pada ayah, telepon ibu. Tanyakan kabarnya, jadwalkan kunjungan, rangkul bahunya, bacakan doa pelan di telinganya.
Sebab suatu hari, kita lah "burung tua" itu, dan anak-anak kita sedang belajar dari cara kita memperlakukan orang tua: apakah kelak mereka akan menjemput kita dengan hormat, atau membiarkan kita menua sendirian.