Dalam sejarah para tabi'in, Uwais al-Qarni dikenal karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya. Umar bin Khattab r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya sebaik-baik tabi'in adalah seorang lelaki yang bernama Uwais, ia memiliki ibu dan sangat berbakti kepadanya. Andaikata ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkan sumpahnya. Jika engkau mampu agar ia memohonkan ampun untukmu, maka lakukanlah." (HR. Muslim, No. 2542a).Â
Hadis ini menunjukkan bahwa kemuliaan Uwais al-Qarni bukan karena pangkat atau kedudukan, melainkan karena baktinya yang tulus kepada ibunya.
Bahkan para sahabat yang mulia dianjurkan untuk meminta doa kepadanya.
Kisah Abdullah bin 'Umar r.a. memberikan penekanan mendalam tentang hakikat berbakti kepada orang tua.
Suatu ketika beliau melihat seorang laki-laki thawaf sambil menggendong ibunya.
Ketika ditanya apakah perbuatannya itu sudah membalas jasa sang ibu, Ibn 'Umar menjawab, "Belum, bahkan tidak sebanding dengan satu desah kesakitan saat melahirkannya."
Pesan moral yang dapat diambil adalah bahwa birrul-walidayn tidak bersifat transaksional, melainkan pengabdian tanpa batas dan penuh ketulusan (Sunan Abi Dawud, Kitab al-Adab, No. 5138; lihat juga Sunnah.com, 2025).
Langkah Sederhana dalam Berbakti kepada Orang Tua dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Mendengarkan tanpa membantah
Al-Qur'an menegaskan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!