Meski demikian, hanya dengan memaafkan, jiwa kita bisa terlepas dari belenggu kebencian. Dan meskipun melupakan mungkin mustahil sepenuhnya, namun perlahan kita bisa belajar untuk tidak lagi membiarkan luka itu mengendalikan hidup kita. Di situlah letak kedamaian yang sejati.
Langkah untuk Meminimalkan Efek Luka Batin
Agar luka batin tidak terus mengendap dan meracuni hidup, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan:
Cari kesibukan yang bermanfaat.
Salah satunya adalah menulis. Dengan menulis, kita bisa menumpahkan isi hati, meredakan emosi, sekaligus menjernihkan pikiran.
Bangun jaringan pertemanan yang sehat.
Dekatlah dengan orang-orang yang bisa memberi energi positif, yang mendukung pertumbuhan dan ketulusan kita.
Lakukan kegiatan yang menumbuhkan jiwa.
Misalnya berdoa, meditasi, berkebun, olahraga ringan, atau kegiatan sosial. Semua itu bisa menjadi jalan untuk memulihkan diri.
Belajar menerima dan berdamai.
Bukan berarti membenarkan apa yang dilakukan orang lain, tetapi menyadari bahwa kebencian hanya akan menambah penderitaan kita sendiri.
Hidup Bersifat Dinamika dan sarat RomantikaÂ
Hidup memang tak pernah lepas dari luka. Ada luka yang terlihat jelas di tubuh, ada pula luka yang tersembunyi jauh di dalam hati. Bedanya, luka fisik bisa kita obati di rumah sakit, sementara luka batin hanya bisa kita sembuhkan dengan kasih, kesabaran, dan waktu
Ketika kita memilih untuk memaafkan, sesungguhnya kita sedang membebaskan diri dari rantai kebencian. Mungkin bekas luka itu tidak akan pernah hilang sepenuhnya, tetapi lambat laun ia berubah menjadi pelajaran hidup yang membuat kita lebih kuat, lebih bijak, dan lebih manusiawi.
Jangan biarkan luka batin mengurung kita dalam dendam. Sebaliknya, jadikan ia sebagai tangga untuk naik ke tingkat kehidupan yang lebih damai. Karena pada akhirnya, kebahagiaan bukan datang dari seberapa sempurna hidup kita, melainkan dari kemampuan kita untuk menerima, memaafkan, dan terus melangkah maju.
Jangan lupa bahwa:
Kita tidak mungkin dapat menyenangkan hati semua orang . Karena itu jangan pernah berharap agar semua orang dapat menyenangkan hati kitaÂ