Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahagianya Menjadi Orang Merdeka

17 Agustus 2025   09:26 Diperbarui: 17 Agustus 2025   09:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekik: Merdeka! (Foto: Gurusiana)

Bahagianya Menjadi Orang Merdeka

Oleh: Suyito Basuki

Negara merdeka adalah negara yang tidak terikat dan diatur oleh negara lain.  Seperti negara Indonesia adalah negara yang merdeka yang kita peringati 80 tahun kemerdekannya saat ini, tidak terikat lagi dengan negara kolonial seperti Belanda, Jepang dan lainnya.  Kemerdekaan bangsa Indonesia telah diikrarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian melahirkan adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Demikian juga dengan orang merdeka. orang merdeka adalah orang yang bebas dan tidak terikat oleh aturan yang dibuat oleh orang yang dulu menjadi tuannya.  Inilah yang terjadi pada kehidupan orang Israel pada jamannya.

Rupanya perbudakan meski ada larangan untuk memperbudak pada sesama suku Israel, tetapi masih saja terjadi perbudakan itu.  Hal ini terjadi karena kemiskinan yang melanda sehingga ada saja orang-orang suku Israel yang menyerahkan anaknya untuk melunasi hutang atau untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari.

Akhirnya terjadilah hal yang sebenarnya tidak boleh terjadi, orang Israel memperbudak saudaranya.  Bagi si tuan, maka hidupnya akan semakin nyaman kehidupannya karena dibantu oleh para budak yang dimilikinya.  Jika ia tidak puas, bisa menghukum dengan cara apa pun, karena konsep pada waktu itu, budak adalah milik si tuan.

Sebaliknya bagi si budak, jika menjadi budak bukan karena atas kesalahan apalagi kehendaknya, maka serasa dunia kiamatlah baginya.  Meski demikian, mereka akan tetap menjalani sebagai budak selama 6 tahun.  Pada tahun ke-7, tahun yang disebut oleh orang Israel adalah tahun Yobel adalah tahun yang dinantikan oleh para budak.  Bisa saja saat menjadi budak berusia 14 tahun, maka pada usia 20 atau 21 tahun maka sampailah ia pada tahun Yobel, dimana pada tahun Yobel itu, semua budak terutama yang dari sesama orang Israel haruslah dilepaskan. 

Bahkan tidak sekedar dilepaskan, tetapi para budak hendaknya diberikan sesuatu yang bisa mereka bawa pulang ke rumahnya.  Ulangan 15:12-14  disebutkan:

"Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.  Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa, engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya."

Luar biasa bukan hal yang bakal diperoleh oleh seorang budak Israel setelah menerima pembebasan? Keadaan yang sangat berbeda, pasti membuatnya sangat bahagia.  Seharusnya demikianlah kita juga.  Sebelum dibebaskan oleh Tuhan Yesus, kita ini budak dosa. Tetapi setelah menerima penebusan atas dosa kita karena pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, mestinya kita merasakan kebahagiaan yang tiada terkira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun