Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Sudah Enak Masih Demo

20 September 2021   08:22 Diperbarui: 20 September 2021   08:38 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : Protesters gathering at Perth’s Forrest Place on Saturday. CREDIT:KELLY HAYWOOD/NINE NEWS PERTH 

Apa Saja Kata Dunia ? 

Kalau karena diberlakukan lockdown ekonomi keluarga jadi brantakan ,bahkan mau berusaha mencari nafkah tertutup ,sedangkan bantuan pemerintah tidak sampai secara merata,maka dapat dipahami bahwa terjadi protes.  

Walaupun demo bukan merupakan jalan keluar terbaik  tapi dapat dimengerti bahwa dalam kepanikan orang tidak dapat berpikir jernih.

Tetapi  ,bila pemerintah sudah membantu secara maksimal dengan menyalurkan dana bagi yang di phk atau apapun yang menyebabkan orang kehilangan mata pencarian  ,mau apa protest lagi ? Tapi begitulah yang terjadi di Western Australia. 

Demo di Forrest Chase

Forrest Chase ini lokasinya di pusat kota Perth.  Biasa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Komunitas Indonesia juga memanfaatkan ruang publik ini sewaktu festival Kreasi Indonesia yang dihadiri ribuan orang ,yang mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat,bukan hanya dari komunitas Indonesia,tapi juga dari warga lokal.

Hal yang di negeri sendiri,secara jujur,sangat sulit ditemukan.Inilah kenangan indah yang tersisa dari penyelenggaraan Festival Kreasi Indonesia yang digelar di lapangan terbuka Forrest Place ,Western Australia ,pada  tanggal 14 Oktober ,2017  Ruang terbuka untuk publik ini,sering diisi dengan berbagai acara dari berbagai komunitas.Karena cukup luas untuk menampung ribuan orang 

Tapi kali ini sama sekali tidak melibatkan komunitas Indonesia, melainkan warga lokal. Menurut berbagai sumber ,salah satunya WA Today ada lebih dari seribu orang berkumpul di Forrest Chase ini pada.hari Sabtu 18 September 2021.

Mereka protest menentang lockdown dan vaksinasi  . Di Australia Barat ,memang pernah dilakukan lockdown selama 3 bulan,tapi belakangan ini semua sudah bebas dengan tetap menerapkan protol kesehatan. 

Pada waktu berlangsung lockdown pemerintah setempat langsung memberikan bantuan dalam jumlah yang lumayan besarnya,secara merasa bagi seluruh warga yang terkena dampak lockdown. 

Bahkan hingga kini hal tersebut masih berlangsung. Bukan hanya yang di phk.tapi juga yang bisnisnya mengalami kerugian. Karena itu sebagai outsider ,bingung menyaksikan kog masih ada yang demo dan jumlahnya mencapai lebih dari seribu orang ? Tapi biarlah hal ini menjadi urusan pemerintah Australia. Hingga saat ini,belum ada berita tentang keikut sertaan orang Indonesia dalam demo tersebut 

Sebagai salah seorang dari penduduk Australia Barat,kami sama sekali tidak merasakan dampak secara ekonomi dari diberlakukannya lockdown selama tiga bulan,pada waktu ditemukan kasus ada yang terkena Covid.

Hanya untuk berpergian dibatasi dan menjalani protokol kesehatan. Sama sekali tidak ada keharusan bagi penduduk untuk mendapatkan vaksinasi Covid. Kami berdua secara sukarela minta di vaksinasi dan sudah terlaksana selama 2 kali,tanpa ada kesulitan apapun.  

Kami minta di vaksinasi,karena rencana mau mengunjungi anak cucu di Wollongong,tapi ternyata batal,karena di New South Wales sedang dalam kondisi parah ,karena banyak yang positif Covid 19. 

Hingga hari ini,sudah 3 kali kami batal ke NSW dan bersyukur,tiket kami dapat di switch menjadi kredit.Artinya ,kapan saja  pembatasan kunjungan dicabut,kami bisa berangkat dengan memanfaatkan Kredit tiket yang sudah ada,

sumber berita :watoday.com.au

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun