Apa Saja Kata Dunia ?Â
Kalau karena diberlakukan lockdown ekonomi keluarga jadi brantakan ,bahkan mau berusaha mencari nafkah tertutup ,sedangkan bantuan pemerintah tidak sampai secara merata,maka dapat dipahami bahwa terjadi protes. Â
Walaupun demo bukan merupakan jalan keluar terbaik  tapi dapat dimengerti bahwa dalam kepanikan orang tidak dapat berpikir jernih.
Tetapi  ,bila pemerintah sudah membantu secara maksimal dengan menyalurkan dana bagi yang di phk atau apapun yang menyebabkan orang kehilangan mata pencarian  ,mau apa protest lagi ? Tapi begitulah yang terjadi di Western Australia.Â
Demo di Forrest Chase
Forrest Chase ini lokasinya di pusat kota Perth. Â Biasa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Komunitas Indonesia juga memanfaatkan ruang publik ini sewaktu festival Kreasi Indonesia yang dihadiri ribuan orang ,yang mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat,bukan hanya dari komunitas Indonesia,tapi juga dari warga lokal.
Hal yang di negeri sendiri,secara jujur,sangat sulit ditemukan.Inilah kenangan indah yang tersisa dari penyelenggaraan Festival Kreasi Indonesia yang digelar di lapangan terbuka Forrest Place ,Western Australia ,pada  tanggal 14 Oktober ,2017  Ruang terbuka untuk publik ini,sering diisi dengan berbagai acara dari berbagai komunitas.Karena cukup luas untuk menampung ribuan orangÂ
Tapi kali ini sama sekali tidak melibatkan komunitas Indonesia, melainkan warga lokal. Menurut berbagai sumber ,salah satunya WA Today ada lebih dari seribu orang berkumpul di Forrest Chase ini pada.hari Sabtu 18 September 2021.
Mereka protest menentang lockdown dan vaksinasi  . Di Australia Barat ,memang pernah dilakukan lockdown selama 3 bulan,tapi belakangan ini semua sudah bebas dengan tetap menerapkan protol kesehatan.Â
Pada waktu berlangsung lockdown pemerintah setempat langsung memberikan bantuan dalam jumlah yang lumayan besarnya,secara merasa bagi seluruh warga yang terkena dampak lockdown.Â