Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Enak Jadi Dewasa

1 April 2024   09:29 Diperbarui: 1 April 2024   09:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Enak Jadi Dewasa


Di era digitalisasi ini,
Dewasa tak seindah mimpi.
Beban tanggung jawab bertumpuk,
Diiringi pertarungan nasib dan takdir yang tak kunjung luput.

Di era digitalisasi ini,
Dewasa tak seindah mimpi.
Beban tanggung jawab bertumpuk,
Diiringi pertarungan nasib dan takdir yang tak kunjung luput.

Dulu, masa kecil penuh tawa,
Bermain tanpa beban dan duka.
Kini, kenyataan menyapa,
Mimpi dan cita-cita diuji di dunia nyata.

Media sosial bagaikan pisau bermata dua,
Menampilkan sisi indah, namun juga penuh dusta.
FOMO dan cyberbullying merajalela,
Membuat jiwa dan raga tak tenang dan merana.

Cinta tak lagi semanis dulu,
Harus diiringi dengan logika dan ilmu.
Komitmen dan tanggung jawab menjadi taruhan,
Membuat hati bimbang dan penuh keraguan.

Tak enak jadi dewasa,
Penuh tekanan dan rasa terburu-buru.
Ingin kembali ke masa kecil yang polos,
Namun tak mungkin, waktu terus bergulir tanpa henti.

Meski tak enak jadi dewasa,
Tetaplah melangkah dengan gagah dan terencana.
Hadapi setiap rintangan dengan berani,
Raih mimpi dan cita-cita setinggi langit di bumi.

Ingatlah, bahwa di balik setiap kesulitan,
Ada kebahagiaan dan kesuksesan yang menanti.
Percayalah pada diri sendiri,
Kau mampu menaklukkan dunia ini.

Dewasa memang tak enak,
Tapi nikmatilah setiap prosesnya.
Belajarlah dari setiap pengalaman,
Dan jadilah pribadi yang lebih tangguh dan gemilang.
Dulu, masa kecil penuh tawa,
Bermain tanpa beban dan duka.
Kini, kenyataan menyapa,
Mimpi dan cita-cita diuji di dunia nyata.

Media sosial bagaikan pisau bermata dua,
Menampilkan sisi indah, namun juga penuh dusta.
FOMO dan cyberbullying merajalela,
Membuat jiwa dan raga tak tenang dan merana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun