6. Dampak kenaikan suku bunga acuan oleh the Fed tidak sebesar sebelumnya, yaitu ketika cadangan devisa di BI di bawah USD 110 miliar;
7. Pemerintah pusat kita saat ini dipandang cukup bersih sehingga membantu memperkuat IDR di arena global;
8. GDP kita sudah USD 1 triliun sejak akhir 2017 sehingga menjadi incaran semakin banyak investor asing;
9. Situasi social dan politik stabil walaupun adanya Pilkada secara serentak di ratusan daerah karena demokrasi kita semakin dewasa dan pemerintah sudah menyiapkan segala macam perangkat hokum maupun keamanan untuk menjaganya. Selesainya pesta demokrasi itu yang mulus akan membantu nilai IDR/USD karena para investor dan pengusaha lainnya akan semakin yakin pada kematangan demokrasi di negeri kita.
Dll.
C. IDR:CNY
1. IDR cenderung melemah hampir seiring pelemahan USD terhadap CNY (lihat A di atas) selama fondasi ekonomi dan keuangan Indonesia belum kokoh sekali; Update 27 Juni 2018: turunnya kurs CNY/USD saat ini bersifat sementara saja karena perang dagang AS-China dan strategi PBoC. Lihat bagian A di atas.
2. Inflasi di RI rata-rata lebih tinggi daripada China (contoh: RI: 3,8% tahun 2017; China: 1,8%);Â
Catatan:
(i) Laju inflasi yang tinggi di sebuah negeri, Â secara umum, adalah salah satu faktor yang melemahkan nilai mata uangnya sendiri terhadap nilai mata uang negeri lain yang laju inflasinya lebih rendah, selain besaran cadangan devisa, surplus dagang, utang LN dll;Â
(ii) Semoga dengan selesainya berbagai pembangunan jalan raya, pelabuhan dll, biaya transportasi turun, laju inflasi kita semakin rendah dan daya beli masyarakat naik, kemudian ekspor meningkat terus;