Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kapan Terakhir Kali Kamu Benar-benar Merasa Sepi?

14 Oktober 2025   10:45 Diperbarui: 14 Oktober 2025   10:45 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Buku Sepi by pijarpsikologi

Bukan sekadar sendirian di kamar, bukan pula saat tak ada pesan masuk di ponsel.

Tapi sepi yang lebih dalam, ketika kamu sedang berada di tengah banyak orang, tertawa, tapi entah kenapa hatimu seperti kosong.
Ada rasa hampa yang tak bisa dijelaskan, seolah dunia tetap berjalan, tapi kamu tertinggal di sudutnya.

Kesepian semacam ini bukan hal baru, dan bukan cuma kamu yang mengalaminya.

Ironisnya, justru di zaman yang paling "terhubung" inilah manusia paling banyak merasa sendiri.

Kita punya ratusan teman di media sosial, tapi tak tahu harus bercerita ke siapa saat hati sedang remuk.

Kita bisa menelusuri hidup orang lain lewat story 15 detik, tapi sering kehilangan arah dalam kehidupan sendiri.

Inilah realitas yang ingin dibongkar oleh buku Sepi karya Pijar Psikologi, sebuah karya yang tidak hanya bicara tentang kesendirian, tapi tentang bagaimana sepi bisa menjadi ruang untuk bertumbuh.

Buku Sepi karya Pijar Psikologi mengajak pembaca berdamai dengan kesepian, mengenal diri, dan menemukan makna hidup melalui kesendirian yang bermakna. - Tiayarman Gulo

Kesepian di Dunia yang Terlalu Ramai

Coba perhatikan sekelilingmu.

Kita hidup di era di mana semua orang berlomba menjadi "terlihat".

Ada semacam ketakutan kolektif untuk tidak eksis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun