Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa Dihargai Rupiah? Inilah Kontroversi Yusuf Mansur! Makna Dakwah di Era Digital

13 Oktober 2025   14:45 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontroversi Yusuf Mansur (theasianparent.com/Dela Naufalia)

Ia mengajarkan banyak orang untuk bangkit dari keterpurukan lewat sedekah dan doa.

Tapi bagi sebagian lain, ia simbol bahwa agama bisa disalahpahami ketika bercampur dengan urusan bisnis.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri, Yusuf tetap bertahan.

Ia terus berdakwah, tetap aktif di media sosial, tetap berbicara tentang harapan, tentang Allah, tentang hidup yang harus dijalani dengan niat baik.

Ada sesuatu yang manusiawi dari sosoknya, ia bukan malaikat, tapi juga bukan penipu seperti yang dituduhkan banyak orang.

Ia hanyalah seorang manusia yang berusaha membawa cahaya di zaman yang serba abu-abu.

Doa, Uang, dan Keikhlasan

Kasus ini membawa pelajaran penting bagi kita semua.

Bahwa dakwah di era digital bukan lagi sekadar soal isi ceramah, tapi juga cara menyampaikannya.

Transparansi, niat, dan kejujuran kini lebih penting daripada sekadar popularitas.

Dan bagi masyarakat, kita pun perlu belajar untuk tidak terlalu cepat menghakimi.

Tidak semua yang berbayar berarti menjual ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun