Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa Dihargai Rupiah? Inilah Kontroversi Yusuf Mansur! Makna Dakwah di Era Digital

13 Oktober 2025   14:45 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontroversi Yusuf Mansur (theasianparent.com/Dela Naufalia)

Namun, seperti dua sisi koin, semakin tinggi cahaya, semakin panjang pula bayangannya.

Ketika Doa Jadi Konten Digital

Masuk era media sosial, Yusuf Mansur bukan ustaz yang menolak teknologi.

Ia justru termasuk yang paling cepat beradaptasi. Instagram, YouTube, TikTok, semuanya jadi sarana dakwah. Tapi dari situ pula muncul gesekan antara dakwah dan digitalisasi ibadah.

Puncaknya terjadi saat ia meluncurkan program doa online berbayar lewat aplikasi PayTren.

Konsepnya sederhana, orang berdonasi melalui aplikasi, lalu namanya akan didoakan oleh Yusuf Mansur dan tim.

Dana yang terkumpul, menurut pihak PayTren, akan digunakan untuk kegiatan sosial, pendidikan santri, dan pengembangan pesantren.

Namun publik tak semuanya memandang positif.

Sebagian warganet menilai itu bentuk komersialisasi ibadah.

"Bukankah doa seharusnya gratis?" tulis salah satu komentar yang viral.

Ada juga yang khawatir, jika praktik seperti ini dibiarkan, bisa muncul pasar baru, "doa premium", "paket doa cepat terkabul", atau bentuk-bentuk ekstrem lainnya.

Antara Amal dan Algoritma

Fenomena ini menarik untuk dilihat dalam konteks yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun