Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

MADILOG, Warisan Tan Malaka untuk Bangsa yang Masih Tidur!

11 Oktober 2025   09:53 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Buku Madilog by Tan Malaka

Dan mungkin, itu yang paling kita butuhkan hari ini, keberanian untuk tidak asal percaya, tidak ikut arus, dan tidak berhenti berpikir.

Tan Malaka menulis Madilog bukan untuk para profesor, tapi untuk rakyat biasa.

Ia ingin tukang becak, petani, dan buruh punya keberanian untuk bertanya,

"Mengapa saya harus hidup begini? Mengapa dunia begini?"

Karena dari pertanyaan-pertanyaan kecil itulah lahir perubahan besar.

Dan ketika kita belajar berpikir seperti itu, barulah kita benar-benar merdeka, bukan hanya di atas kertas, tapi di dalam kepala.

Buku Madilog bukan sekadar karya filsafat.

Ia adalah manifesto intelektual bagi bangsa yang ingin bangun dari tidur panjangnya.

Ia mengajarkan bahwa berpikir adalah tindakan revolusioner, dan logika adalah senjata paling tajam dalam perjuangan melawan kebodohan.

Tan Malaka mungkin sudah tiada, tapi Madilog tetap hidup, di setiap orang yang berani berpikir, meragukan, dan mencari kebenaran.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun