Ketika gerakan progresif hari ini mencari pijakan sejarah, Aliarcham bisa menjadi cermin dan pelita. Ia mengingatkan kita bahwa perubahan sejati tak datang dari negosiasi tanpa prinsip, tapi dari keberanian mengambil risiko demi yang diyakini benar.
Bagi generasi muda, Aliarcham adalah simbol bahwa idealisme tidak mati. Bahwa seseorang bisa memilih jalan yang sulit, dan tetap konsisten meski konsekuensinya berat. Bahwa menjadi muda tidak berarti menjadi labil, tapi bisa juga berarti menjadi teguh.
Penutup: Menyulut Ulang Jejak yang Nyaris Padam
Menulis tentang Aliarcham bukan sekadar mengenang. Ini adalah bentuk tanggung jawab untuk mengembalikan narasi yang pernah disingkirkan. Dalam bayang-bayang kekuasaan yang kerap membungkam sejarah rakyat, menyebut namanya adalah tindakan politik. Ia tidak butuh dimitoskan, tapi dipahami.
Aliarcham adalah pengingat bahwa sejarah besar juga dibangun oleh orang-orang yang tubuhnya remuk, tapi pikirannya tetap membebaskan. Ia tidak pernah diberi gelar pahlawan. Tapi mungkin justru karena itu, ia layak menjadi pahlawan kita: mereka yang melawan, tanpa pamrih, dengan keyakinan utuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI