Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Argumen Bunga Liar

11 November 2020   09:57 Diperbarui: 11 November 2020   09:59 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau ada ribuan mata. Rumput -- rumput
liar berjejer sepanjang jalan
semua sama

Tidak menarik! Tetapi sebuah bunga
liar berkelopak indah,
seperti permata di tengah hutan
carut -- marut tak berbentuk

Namun bunga tetaplah bunga
ia indah dan mereka ada banyak
sama saja tidak menarik! Di etalase toko,
mereka berjejer pasaran
pada taman kincir angina,
mereka seperti lautan!

Lantas,
apa estetik dari sebuah bunga liar.
sedang dunia; hutan bunga -- bunga
kau melangkahkan kaki,
kau menyapa kelopak lazuardi

Lalu tanganmu yang dililit rolex
kuat serta perkasa
akan menjadi: keranjang bunga -- bunga
liar, desa : sudut -- sudut kota
bahkan dari pecinan!

Benar,
yang kau butuhkan
hanyalah bertualang semata
maka bunga indah lainnya
dapat kau temui lagi,
dimanapun pada hamparan dunia!

Tapi aku adalah pria pemalas...

Samata, 11 November 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun