Mohon tunggu...
Tino Watowuan
Tino Watowuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - MDW

Orang kampung; lahir, tinggal, dan betah di kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rangkaian Prosesi Semana Santa, Ribuan Peziarah Kunjungi Tuan Berdiri di Wureh

7 April 2023   06:07 Diperbarui: 7 April 2023   12:04 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjual itupun langsung mencari si calon pembeli tersebut. Ia bertanya kepada setiap mereka yang ditemui, sembari menyebut ciri-ciri orang itu. Namun  tak ada satupun yang merasa pernah melihat orang dengan ciri-ciri yang dimaksud.

Singkat cerita, si penjual dan beberapa warga bergegas menuju ke Kapela yang terdapat patung Yesus. Di sana mereka menemukan ayam jantan telah berubah wujud menjadi patung, persis di sisi kanan patung Yesus.

Sekilas Tentang Prosesi Jumat Agung

Pada prosesi Jumat Agung di Kota Larantuka Patung Tuan Ma diarak keliling Kota, sementara di Wureh juga menjalankan prosesi keliling kampung bersama Patung Tuhan Tidur (Tuhan Yesus yang disemayamkan di dalam keranda).

Ket: Prosesi Jumad Agung di Larantuka. Foto: Fifin Maidarini
Ket: Prosesi Jumad Agung di Larantuka. Foto: Fifin Maidarini
Baik Larantuka maupun Wureh, terdapat Armida atau pemberhentian yang dilalui. Ada juga Confreria dan Lakademu (Nicodemus). Lakademu adalah orang-orang yang memanggul usungan patung.

Di Larantuka, mereka yang berperan sebagai Nicodemus sangat rahasia, dengan mengenakan baju berwarna putih, topi merah, dan penutup wajah. Hanya menyisakan lubang pada mata. Sementara di Wureh, warna baju kuning dan berjenggot tebal, namun tidak dirahasiakan.


Mengikuti rangkaian prosesi Semana Santa yang terselip nuansa budaya lokal itu memang seperti rindu. Tak bisa ditahan-tahan. Apalagi terhitung sudah 3 tahun tidak diselenggarakan, sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Iman umat katolik seolah semakin bertambah ketika mengikuti prosesi tersebut. Patung-patung yang digotong pun seolah memancarkan kesan magis.

Konon setiap orang akan berbeda ketika melihat bentuk dan ekspresi setiap patung dalam ritual keagamaan penuh khidmat itu. Perasan masing-masing peziarah pun demikian.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun