Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cornelis De Houtman [Novel Nusa Antara 3]

7 Mei 2019   12:31 Diperbarui: 7 Mei 2019   12:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cornelis menarik kerah Jan Poppen dan mengecamnya, namun seketika kemudian ia melepasnya. Ia melangkah ke anjungan dan menatap lautan lepas.

"Di mana Hollandia?"

Ia menatap ke samping dan menemukan dua buah kapal yang lebih kecil dari kapalnya berlayar beriringan. Bendera dengan garis -- garis merah putih biru berkibar di tiang -- tiang kapal, di samping layar yang terikat menutup. Kapal -- kapal itu adalah Duyfken dan Mauritius. Namun ia tidak menemukan Hollandia. Setengah menggertak, ia mengulang pertanyaannya.

"Di mana, Hollandia, Poppen?"

Poppen mengernyit, "Seharusnya mereka berada tidak lebih dari lima belas derajat lintang di samping Amsterdam. Mungkin mereka tertinggal di belakang."

Cornelis segera berlari ke anjungan belakang. Tidak ada apa pun. Ia segera meneropong dengan teleskopnya. Tidak ada apa pun. Poppen menghampirinya, juga berlari panik.

"Di mana mereka, Poppen? Di mana Hollandia? DI MANA SAUDARAKU FREDERICK?"

Jan Poppen tidak menjawab. Mukanya berubah cemas. Sementara itu Cornelis terduduk lemas dan menunduk. Aku yang kuat ini, akan dikalahkan oleh kehausan dan kelaparan. Dan juga penyakit skorbut sialan. Laut terkutuk! Enyahlah dari hadapanku!

Ia kemudian membuka bajunya sebagai lambang keputusasaan, dan melempar ke laut. Perutnya sudah membiru akibat menderita skorbut. Ia berbaring telentang, seakan menantang matahari untuk menarik nyawanya. Di sampingnya Jan Poppen tidak menghalangi, bahkan ia pun ikut -- ikutan terduduk lemas.

Tepat ketika itu sebuah terompet berbunyi nyaring. Cornelis tersentak. Ia bergegas berdiri. Sebuah teriakan terdengar.

"Portugis! Dua liga di depan Amsterdam! Bersiaplah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun